Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berlin: Unifikasi Jerman Tidak Sama dengan Aneksasi Crimea

Kompas.com - 19/03/2014, 22:29 WIB
BERLIN, KOMPAS.com - Pemerintah Jerman, Rabu (19/3/2014), menolak pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin yang menyamakan aneksasi Rusia terhadap Crimea sama dengan unifikasi Jerman.

Putin, yang masih menjadi agen KGB di Jerman Timur saat tembok Berlin runtuh pada 1989, dalam pidatonya Selasa (18/3/2014), mengatakan Moskwa mendukung penyatuan Jerman dan kini dia menunggu Jerman mendukung aspirasi warga Rusia yang menginginkan "persatuan".

Juru bicara kanselir Jerman, Angela Merkel, menyebut pernyataan Putin itu sebagai sebuah "perbandingan yang luar biasa" dan menjadi satu dari sejumlah "kekacauan persamaan sejarah" yang dibuat selama krisis Ukraina.

"Unifikasi Jerman membawa dua negara terpisah menjadi satu bangsa. Sementara, intervensi Rusia memicu perpecahan Ukraina," kata juru bicara kanselir Jerman, Steffen Seibert.

"Selain itu, reunifikasi Jerman dibarengi dukungan komunitas internasional lewat proses 2+4, yang mengelompokkan kedua Jerman dan para pemenang Perang Dunia II yaitu AS, Rusia, Inggris dan Perancis," tambah Seibert.

Seibert menambahkan, Jerman tak akan pernah melupakan mantan pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev yang tidak menghalangi proses reunifikasi Jerman. "Hingga kini bangsa Jerman berterima kasih atas sikap itu," ujar Seibert.

Meski demikian, lanjut Seibert, Berlin tidak melihat adanya kesamaan antara reunifikasi damai Jerman dengan peristiwa yang saat ini terjadi di Crimea.

"Dalam krisis kali ini, Rusia mengambil pilihan isolasi internasional, sebuah pilihan yang memicu bahaya bagi kerja sama antarnegara di Eropa," Seibert menegaskan.

Sejumlah laporan terkait korban tewas sepanjang krisis di Ukraina dan Crimea, lanjut Seibert, menunjukkan pendekatan Rusia yang keras dalam masalah ini.

"Kami mendesak agar Rusia  dan semua pihak yang bertanggung jawab atas kondisi di Crimea bersikap lebih moderat," kata Seibert.
 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com