"Rusia melakukan hal tercela dengan mengakui kemerdekaan Republik Otonomi Crimea, sebuah langkah yang melanggar kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Jepang.
"Jepang akan menangguhkan negosiasi terkait kemudahan mendapatkan visa, dan tidak akan melanjutkan pembicaraan soal investasi, kesepakatan eksplorasi angkasa luar dan kesepakatan terkait aktivitas militer yang berisiko," tambah Kemenlu Jepang.
Menteri Perdagangan Jepang, Tshimitsu Motegi, yang dijadwalkan mengunjungi sebuah forum investasi Rusia di Tokto pada Rabu (19/3/2014), kini menyatakan "tak bisa menghadiri" acara tersebut karena harus menghadiri rapat di parlemen.
Forum investasi itu, yang didukung menteri perdagangan Jepang dan Rusia, akan menghadirkan para eksekutif senior sejumlah perusahaan besar kedua negara termasuk perusahaan dagang Mitsui dan perusahaan minyak Rusia, Rosneft.
Sementara itu, pada Senin (17/3/2014), AS dan Uni Eropa juga sudah mengumumkan sanksi untuk Rusia. Gedung Putih menyatakan sanksi AS akan mengincar para pelaku ekonomi di Moskwa jika Kremlin tak mengubah kebijakannya di Crimea.
Meski demikian tak terlihat tanda-tanda Presiden Rusia Vladimir Putin mengubah kebijakannya dan bahkan parlemen Rusia tengah mempersiapkan sebuah pernyataan untuk menanggapi hasil referendum Crimea yang memutuskan wilayah itu akan kembali menjadi bagian Rusia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.