Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Kali Gelar Referendum, Keinginan Rakyat Crimea Tetap Sama

Kompas.com - 17/03/2014, 13:52 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com -  Sampai dengan hari ini, Senin (17/3/2014), hasil resmi referendum menunjukkan kalau 96,6 persen warga pemilik hak suara mendukung Crimea bergabung ke Rusia. Tak hanya itu, warga Crimea di Simferopol dan Sevastopol terlihat tengah bersiap-siap merayakan hasil referendum itu.

Catatan menunjukkan kalau hasil referendum membuat Crimea menjadi bagian dari Rusia, referendum yang memenangkan ambisi Rusia ini sudah kali ketiga.

Sejarah menunjukkan, Semenanjung Crimea sejatinya adalah bagian dari Federasi Rusia. Pada Mei 1954, Uni Soviet menempatkan Crimea menjadi wilayah Ukraina.

Kemudian, pada 1992, parlemen Crime mendeklarasikan kemerdekaan sebagai bentuk penundaan referendum yang dihelat otoritas Ukraina. Sebelumnya, ada referendum pada 1991 di Crimea. Tujuan referendum adalah mengetes keinginan warga Crimea untuk menjadikan wilayahnya sebagai repubilik otonomi di bawah Ukraina atau bergabung dengan Rusia. Referendum pada 1994 juga bertujuan sama.   

Kemudian, pada 6 Maret 2014, mahkamah agung Crimea memutuskan menggelar referendum yang terwujud pada Minggu (16/3/2014). Ada sekitar 1,5 juta pemilih yang ikut ambil bagian dalam referendum tersebut.

Kini, dari sekitar 4 juta penduduk Ukraina, 58 persen di antaranya berasal dari etnis Rusia. Kemudian, 24 persen dari jumlah penduduk itu adalah etnis Ukraina. Sementara, sisanya adalah penduduk asli Crimea yang acap disebut bangsa Tatar.

Baik etnis Rusia maupun Ukraina di Crimea adalah pemeluk agama Kristen Ortodoks. Sementara, etnis Tatar beragama Islam.

Hasil referendum yang menunjukkan hasrat kuat untuk bergabung ke Rusia sudah barang tentu bakal ditentang negara-negara Barat seperti AS, Jerman, Perancis, dan Inggris, tulis AP pada Senin (17/3/2014). Negara-negara itu bakal menyatakan kalau referendum Crimea menyalahi konstitusi negara Ukraina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com