Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Referendum, Bendera Rusia Dibagikan di Crimea

Kompas.com - 16/03/2014, 15:59 WIB

SIMFEROPOL, KOMPAS.com — Warga Crimea, Ukraina, memasuki tempat-tempat pemungutan suara dalam referendum untuk menentukan mereka memisahkan diri dari Ukraina dan bergabung dengan Rusia, Minggu (16/3/2014) pagi.

Pemerintah Ukraina dan sebagian besar masyarakat internasional, kecuali Rusia, telah menyatakan mereka tidak akan mengakui hasil referendum tersebut.

"Ini peristiwa bersejarah, setiap orang akan hidup bahagia," kata Sergiy Aksyonov, pemimpin pro-Moskwa di Crimea.

"Ini era baru. Kami akan merayakannya malam ini," lanjutnya.

Sekitar 1,5 juta orang memiliki hak pilih pada referendum di Crimea, yang sebagian besar warganya beretnis Rusia. Semenanjung di Laut Hitam itu pun sudah diduduki militer Rusia sejak beberapa pekan lalu.

Presiden interim Ukraina, Oleksandr Turchynov, menyerukan kepada penduduk Crimea untuk memboikot pemungutan suara tersebut. Dia juga menuduh referendum tersebut sebagai bagian dari upaya invasi Rusia.

"Hasil (referendum) sudah direncanakan sebelumnya oleh Kremlin sebagai pembenaran formal untuk mengirim tentaranya dan memulai perang yang akan menghancurkan kehidupan masyarakat dan prospek ekonomi Crimea," kata Turchynov.

Sementara itu, AFP melaporkan, warga memasukkan suara kota Simferopol dan Sevatopol, yang dijadikan pangkalan bagi armada Laut Hitam Rusia.

"Semuanya akan lebih mudah. Saya hanya untuk Rusia," kata Raisa (77), warga Simferopol kelahiran Rusia. Dia termasuk yang pertama menggunakan hak suara pada referendum tersebut.

Di Bakhchysaray, yang menjadi basis komunitas Muslim Tatar Crimea, hanya warga etnis Rusia yang memilih. Komunitas masyarakat ini memang menganjurkan boikot referendum.

Pada referendum ini, warga bisa memilih untuk menjadi bagian dari Rusia atau tetap menjadi wilayah Ukraina, tetapi dengan otonomi lebih. Hasil referendum bisa diketahui setelah TPS ditutup, yakni sekitar pukul 08.00 malam waktu setempat.

Sementara itu, di Sevastopol, bendera-bendera Rusia sudah dibagikan di jalan-jalan. Persiapan untuk menjadi bagian dari Federasi Rusia pun sudah dilakukan mulai awal pekan ini. Mobil-mobil pun sudah mengibarkan bendera Rusia berukuran kecil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com