Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat Malaysia Mungkin Kehabisan Bahan Bakar di Samudra Hindia

Kompas.com - 15/03/2014, 13:17 WIB

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Sinyal elektronik lemah yang dikirimkan dari pesawat Malaysia yang hilang ke satelit menunjukkan bahwa pesawat tersebut kemungkinan terbang ribuan kilometer dari jalurnya sebelumnya kehabisan bahan bakar di atas Samudra Hindia. Kini para penyelidik kian memusatkan perhatian mereka pada kemungkinan tindakan pembajakan.

Bukti menunjukkan bahwa pesawat itu berbalik arah secara tajam dan melanjutkan terbang selama beberapa jam dengan sistem komunikasi yang dimatikan secara sengaja.

"Apa yang bisa kita katakan adalah kita mencari kemungkinan sabotase, masih ada kemungkinan pembajakan," kata seorang pejabat tinggi kepolisian Malaysia.

Associated Press mengutip pejabat Pemerintah Malaysia yang tidak disebutkan namanya menyebutkan, para penyelidik "secara yakin" menyimpulkan bahwa salah satu dari pilot atau orang lainnya yang memiliki pengalaman terbang telah membajak pesawat itu. Namun, laporan tersebut belum dapat dipastikan kebenarannya oleh para pejabat di Malaysia.

Analisis di Malaysia dan Amerika Serikat tentang pelacakan radar militer serta sinyal yang dideteksi oleh satelit mulai menyatukan gambaran tentang apa yang mungkin terjadi terhadap pesawat itu setelah kehilangan kontak dengan pengendali lalu lintas udara sipil.

Nasib pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 serta 239 penumpang dan awaknya telah menjadi misteri sejak hilang di perairan Malaysia kurang dari satu jam setelah terbang pada 8 Maret dari Kuala Lumpur ke Beijing.

Seorang sumber Amerika Serikat yang mengetahui jalannya penyelidikan mengatakan juga ada pembahasan di kalangan Pemerintah AS bahwa menghilangnya pesawat itu kemungkinan terkait dengan aksi pembajakan.

Seorang sumber yang mengetahui data yang diterima Pemerintah AS dari hasil penyelidikan mengatakan, sinyal-sinyal yang dikirim ke satelit tampak rancu dan ditafsirkan untuk membuat dua analisis berbeda.

Sinyal-sinyal elektronik diyakini dikirimkan selama beberapa jam setelah pesawat itu keluar dari radar, kata sumber yang mengetahui data.

Kemungkinan terbesar adalah bahwa setelah terbang ke barat daya, pesawat Boeing 777-200ER itu berputar secara tajam ke selatan, di atas Samudra Hindia.

Menurut para pejabat, berdasarkan data yang ada, pesawat tersebut masih terus terbang sampai akhirnya kehilangan bahan bakar dan jatuh ke lautan, tambah sumber itu.

Pemikiran lainnya adalah bahwa penerbangan MH370 itu terus terbang ke arah barat laut dan mengarah ke wilayah India.

Sumber itu menambahkan, pesawat diyakini tidak terbang di atas India karena negara tersebut memiliki pertahanan udara dan jangkauan radar yang kuat sehingga pihak berwenang kemungkinan bisa melihat pesawat itu dan menyergapnya.

Dua sumber mengatakan kepada Reuters bahwa radar militer menunjukkan adanya pesawat yang tak teridentifikasi yang dicurigai para penyelidik sebagai pesawat dengan penerbangan MH370 mengikuti rute navigasi komersial biasa menuju Timur Tengah dan Eropa.

Jalur itu—yang mengarah ke Laut Andaman dan menuju ke Teluk Bengala di Samudra Hindia—bisa jadi diambil secara sengaja, baik dengan menerbangkan pesawat secara manual maupun dengan menggunakan program pilot otomatis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com