Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Mendapat Pengobatan di Tahanan, Aktivis HAM China Meninggal Dunia

Kompas.com - 14/03/2014, 19:26 WIB
BEIJING, KOMPAS.com - Aktivis HAM China, Cao Shunli, yang ditahan pemerintah pada September tahun lalu karena menggelar aksi duduk di Kementerian Luar Negeri, meninggal dunia dalam tahanan setelah pemerintah menolak memberikan perawatan medis. Demikian kuasa hukum Cao Shunli mengabarkan, Jumat (14/3/2014).

Kematian Cao nampaknya akan memicu protes dari komunitas pegiat HAM China dan kritik keras dari negara-negara Barat, yang sudah sejak lama menyampaikan keprihatinan atas kasus ini.

Berita kematian Cao Shunli ini muncul tak lama setelah sidang Dewan HAM PBB di Geneva, Swiss dimulai. Padahal pada November tahun lalu, meski memicu kontroversi, China diterima menjadi anggota lembaga ini.

"Pada 14 September, dia (Cao Shunli) dalam kondisi yang sangat sehat dan melakukan perjalanan ke Eropa. Kini dia sudah tiada. Harapan Cao Shunli tak akan pernah dipenuhi," kata seorang aktivis, Hu Jia.

"Saat cuaca mulai hangat, kami akan kembali berdiri di luar kementerian luar negeri, melanjutkan petisi dan menyerukan supervisi atas tindakan pemerintah. Kami akan mengingat hari ini," tambah Hu Jia.

Pada Juni tahun lalu, Cao menggelar aksi duduk selama dua bulan bersama para aktivis lain di luar kantor kementerian luar negeri. Aksi itu dilakukan untuk mendorong kontribusi publik terhadap sebuah laporan HAM nasional.

Dia menghilang pada pertengahan September setelah sebelumnya pemerintah China mencekalnya sehingga dia tidak bisa berangkat ke Geneva untuk menghadiri program pelatihan HAM.

Cao resmi ditahan pada Oktober dengan dakwaan memicu keributan dan memprovokasi timbulnya masalah. Demikian organisasi HAM, Human Right in China. Bulan lalu Human Right in China mengutip kuasa hukum Cao mengatakan aktivis perempuan itu menderita TBC, penyakit liver dan penyakit-penyakit lainnya.

Pengajuan permohonan agar Cao diperkenankan mendapatkan pengobatan di luar tahanan ditolak hingga penyakitnya benar-benar parah. Kuasa hukum Cao, Wang Yu mengatakan adik laki-laki sang aktivis berencana untuk menuntut LP Chaoyang, Beijing karena menolak memberi pengobatan terhadap aktivis itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com