Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengunjuk Rasa dan Polisi Turki Bentrok di Istanbul

Kompas.com - 12/03/2014, 20:18 WIB
ISTANBUL, KOMPAS.com - Para pengunjuk rasa terlibat bentrok dengan kepolisian Turki, Rabu (12/3/2014), di saat puluhan ribu orang turun ke jalan untuk menyatakan bela sungkawa atas kematian seorang remaja akibat luka yang diperolehnya dalam unjuk rasa antipemerintah tahun lalu.

Elvan Berkin (15), yang meninggal dunia di rumah sakit Istanbul setelah 269 hari dalam kondisi koma, terluka di kepalanya akibat terkena selongsong peluru gas air mata ketika tengah membeli roti di dekat lokasi unjuk rasa anti-pemerintah di Istanbul, Juni tahun lalu.

"Pembunuh Elvan adalah polisi AKP," kata pengunjuk rasa merujuk pada partai penguasa Turki saat ini.

Kematian remaja ini memicu kembali unjuk rasa besar-besaran seperti yang terjadi tahun lalu. Pada Selasa (11/3/2014), ribuan orang di 32 kota di seluruh Turki turun ke jalan berunjuk rasa dan terlibat bentrok dengan polisi. Bentrokan paling besar terjadi dalam unjuk rasa di Istanbul dan ibu kota, Ankara.

Munculnya kembali unjuk rasa warga ini menambah tekanan untuk PM Recep Tayyip Erdogan, yang pemerintahannya tengah digoyang skandal korupsi menjelang pemilu yang akan menentukan nasib pemerintahannya.

"Berapa banyak lagi anak muda yang harus mati agar Erdogan mundur? Saya hanya berharap fasisme ini berakhir tanpa pertumpahan darah lebih banyak," kata seorang pensiunan, Atilla Izmirlioglu.

Kisah kematian Elvan menjadi simbol taktik tangan besi yang digunakan kepolisian Turki untuk menangani unjuk rasa di negeri itu tahun lalu yang merupakan unjuk rasa terbesar selama 11 tahun rezim Erdogan berkuasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com