Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Interpol: 2 Penumpang MH370 Berpaspor Curian Bukan Teroris

Kompas.com - 11/03/2014, 20:36 WIB
PARIS, KOMPAS.com - Dua penumpang berpaspor curian dalam Malaysia Airlines MH370, sejauh ini belum terkait dengan aksi terorisme. Demikian pernyataan Interpol, Selasa (11/3/2014).

Interpol menjelaskan, kedua orang itu diyakini terbang ke Malaysia lewat Doha menggunakan paspor Iran atas nama Delavar Sayed Mohammad Reza (29) dan Pouri Nour Mohammadi (18).

Di Kuala Lumpur, barulah keduanya menggunakan pasor Austria dan Italia saat akan memasuki pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370 tujuan Beijing yang hilang itu.

Sekretaris Jenderal Interpol Ronald Noble mengatakan nampaknya hampir pasti bahwa kedua penumpang berpaspor curian itu bukanlah teroris.

"Kemungkinan mereka adalah teroris semakin kecil karena mereka hanya orang biasa yang akan diselundupkan," kata Noble dalam jumpa pers di Paris, Perancis.

"Dan dari sudut pandang Interpol, kami lebih khawatir karena lebih dari satu miliar kali orang melintasi batas atau naik pesawat internasional tanpa pengecekan paspor dengan data Interpol," tambah Noble.

Sementara itu, Kepolisian Thailand mengatakan seorang tersangka penyelundup manusia asal Iran telah memesan tiket penerbangan MH370 untuk dua orang lewat sebuah agen perjalanan di Pattaya.

Orang itu, dikenal dengan nama Mr Ali, memesan kursi dengan nama dua warga Eropa kehilangan paspor mereka di Thailand.

"Kami yakin kedua paspor itu dicuri oleh geng penyelundup manusia yang mengirimkan korbannya ke negara ketiga, terutama negara Eropa," kata komandan kepolisian Thailand wilayah selatan, Letnan Jenderal Panya Maman.

Maman mengatakan, Mr Ali diyakini tinggal di Malaysia dan memiliki kaitan dengan geng yang khusus menyelundupkan warga Timur Tengah ke Eropa lewat negara ketiga.

Jaringan penyelundup manusia itu memiliki sejumlah kontak di Pattaya dan Phuket, dua daerah wisata terkenal di Thailand.

Maman mengatakan sedikitnya 2.000 paspor dilaporkan hilang atau dicuri di Thailand setiap tahun.

Sementara itu, pemerintah Iran menawarkan bantuan kepada Malaysia untuk menyelidiki kedua orang warganya itu.

"Kami akan menyediakan informasi terkait kedua orang Iran itu dan status mereka secepat mungkin," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Marzieh Afkham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com