Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Tak Akan Revisi Permintaan Maaf soal Pekerja Seks

Kompas.com - 10/03/2014, 22:09 WIB

TOKYO, KOMPAS.com — Pemerintah Jepang, Senin (10/3/2014), menegaskan tidak akan mengubah pernyataan maaf atas para perempuan asing yang dipaksa jadi pekerja seks untuk tentara Jepang pada masa Perang Dunia II.

Walau tidak mengubah pernyataan maaf resmi pada 1993 lalu, Jepang akan meneruskan pengkajian atas penelitian yang menjadi dasar dari pemintaan maaf tersebut.

Sejumlah negara Asia Timur dan Tenggara menyampaikan protes keras ketika Jepang baru-baru ini mengumumkan akan melihat kembali bukti-bukti yang mendorong penyataan maaf yang dikenal dengan Pernyataan Kono.

"Pemerintah tidak berkeinginan untuk mengkaji Pernyataan Kono," ujar Ketua Sekretaris Kabinet, Yoshihide Suga, kepada para wartawan di Tokyo, Senin 10 Maret.

Para ahli sejarah yakin puluhan ribu perempuan—antara lain berasal dari Korea Selatan, China, dan Indonesia—dipaksa untuk menjadi pelayan seks tentara Jepang.

Namun, sebuah tim rencananya akan memverifikasi wawancara dengan para perempuan yang mengaku sebagai budak seks tersebut.

Isu ini amat sensitif di kalangan negara-negara Asia Timur dan Asia Tenggara, sementara pihak-pihak nasionalis Jepang berupaya memperkecil makna dari tindakan tersebut.

Akhir Januari tahun ini, Katsuto Mommi yang menjabat kepala lembaga penyiaran nasional Jepang, NHK, mengatakan bahwa sistem bordil militer Jepang merupakan hal biasa di negara yang berperang.

Sebelumnya, pada Mei 2013, Wali Kota Osaka, Toru Hashimoto, menyebutkan, sistem yang memaksa perempuan penghibur pada masa Perang Dunia II diperlukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com