Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hancurkan Makam Kuno, Polisi Syariah Saudi Dikecam

Kompas.com - 10/03/2014, 21:00 WIB
RIYADH, KOMPAS.com - Warga kota Al-Baha yang terletak di wilayah selatan Arab Saudi marah besar setelah polisi Syariah negeri itu menghancurkan sebuah makam tua dan mencabut sebagian besar batu nisan di pemakaman itu. Demikian dilaporkan harian Al-Hayat, Senin (10/3/2014).

Komisi Promosi Kebajikan dan Pencegahan Perbuatan Buruk menghancurkan makam yang oleh warga setempat dianggap sebagai warisan leluhur mereka. Penghancuran ini dilakukan karena tradisi rakyat itu dianggap tidak sejalan dengan Islam yang melarang penggunaan batu nisan di atas pusara seseorang.

Juru bicara Komisi, Nasser Saeed kepada Al-Hayat mengatakan, pihaknya sudah meminta pemerintah kota untuk menyelesaikan masalah terkait pemakaman Zinat itu.

Namun, penduduk setempat menuding polisi Syariah sengaja merusak makam kuni yang berusia sekitar 3.000 tahun itu. Warga berpendapat makam kuno itu harus dipelihara sebagai bagian dari sejarah kota tersebut.

Sejarawan Saad al-Kamookh mengatakan sejumlah temuan sejarah mengindikasikan orang-orang yang dimakamkan di pemakanan Zinat adalah bagian dari para pemuja matahari di masa lalu.

"Makam itu sangat tua dan beberapa darim akam itu menghadap Al-Quds (Jerusalem). Beberapa makam berisi jasad anak-anak," uajr Al-Kamookh.

Kawasan di sekitar pemakaman itu terdiri atas bebatuan yang memiliki tulisan Arab kuno, yang menurut Al-Kamookh, merupakan bukti masyarakat yang tinggal di kawasan itu sudah sejak lama mengenal tulisan.

Sementara itu, arkeolog Ahmad Qashash mengatakan sebagian besar makam itu menghadap ke arah timur. "Cara makam itu dibangun menggunakan batu di atasnya sangat indah sekaligus aneh," ujar Qahash.

"Sangat salah jika batu-batu itu dipindahkan dari makam karena batu-batu itu merupakan bagian dari sejarah Semenanjung Arab," lanjut Qashash.

"Haia (Polisi Syariah) seharusnya tak merusak makam itu hanya karena khawatir warga akan menggunakannya sebagai lokasi ritual keagamaan," tambah dia.

Qashash menambahkan lebih dari 1.500 orang pengikut Nabi Muhammad tinggal di kota Al-Baha dan mengetahui keberadaan pemakaman kuno itu. Namun para pengikut Nabi tidak menyentuh atau merusaknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Arabiya
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com