Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lolosnya Penumpang Berpaspor Curian, Keamanan KLIA Dipertanyakan

Kompas.com - 10/03/2014, 20:10 WIB
KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Sedikitnya dua penumpang Boeing 777-200 Malaysia Airlines menggunakan paspor curian. Fakta tersebut memunculkan kekhawatiran terhadap keamanan di bandara internasional Kuala Lumpur.

Meski demikian, pihak berwenang meminta agar kondisi ini jangan langsung dikaitkan dengan hilangnya penerbangan MH370 tersebut di perairan Vietnam, Sabtu (8/3/2014) dini hari.

"Ini adalah 'lampu merah'. Memang agak mengejutkan. Kami memang tak bisa menyelidiki hal ini lebih jauh hingga informasi lengkap terkumpul. Tapi ini tetap sebuah peringatan," kata Chris de Lavigne, seorang konsultan pertahanan dan penerbangan di Frost and Sullivan.

Lolosnya penumpang dengan paspor palsu itu juga membuat Kementerian Dalam Negeri Malaysia kehabisan kata-kata untuk menjelaskan duduk perkara masalah ini.

"Saya tak habis pikir, bagaimana petugas imigrasi tidak merasa aneh saat melihat paspor Italia dan Austria dibawa orang berwajah Asia," kata Menteri Dalam Negeri Malaysia Zahid Hamidi, seperti dikutip kantor berita Bernama.

Hingga saat ini, penjelasan resmi dari pihak Imigrasi Malaysia belum diperoleh.

Kuala Lumpur International Airport (KLIA) yang terletak di sebelah selatan Kuala Lumpur selama ini dianggap sebagai salah satu bandara terbaik di Asia. Namun, Interpol—yang menyimpan data paspor curian itu—mengatakan bahwa pemeriksaan petugas atas penumpang yang akan meninggalkan Malaysia sangat buruk.

"Merupakan sebuah keprihatinan karena setiap orang bisa menumpang penerbangan internasional menggunakan paspor curian yang tercatat dalam pusat data Interpol," kata Sekjen Interpol Rional Noble.

"Ini adalah situasi yang kami harap tidak pernah kami saksikan," ujar Noble.

Dia menambahkan, sepanjang 2013, setidaknya lebih dari satu miliar penumpang penerbangan internasional tidak mendapat pemeriksaan paspor ke pusat data Interpol.

Padahal, selama bertahun-tahun, Interpol menyerukan agar staf imigrasi di bandara memeriksa paspor setiap orang ke data Interpol.

Selama beberapa tahun terakhir, sejumlah masalah keamanan kecil terjadi di KLIA. Pada 2012, Malaysia Airlines harus membayar denda sebesar 4.650 dollar AS kepada Pemerintah Selandia Baru.

Penyebabnya, pihak maskapai mengabaikan Pemerintah Selandia Baru yang meminta Malaysia Airlines melarang seorang warga Malaysia masuk ke pesawat dengan tujuan Auckland itu.

Ternyata, petugas check-in Malaysia Airlines "mengakali" sistem dengan mengganti nomor paspor penumpang bermasalah itu.

Pada 2007, seorang pria Palestina bersembunyi di roda depan sebuah pesawat, dan orang itu tiba di Singapura tanpa diketahui.

Dalam beberapa tahun terakhir, Malaysia memang tidak menjadi sasaran teror. Namun, negeri itu menjadi tempat tinggal sejumlah tokoh kunci kelompok militan Jamaah Islamiyah yang terkait Al Qaeda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com