Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Dialog dengan Taliban Gagal, Pakistan Gelar Operasi Militer

Kompas.com - 07/03/2014, 19:04 WIB


ISLAMABAD, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Muhammad Asif, Jumat (7/3/2014), mengatakan Islamabad berkomitmen untuk mencapai perdamaian dengan Taliban lewat proses dialog.

Namun, Asif mengingatkan, operasi militer melawan Taliban bisa diluncurkan kembali jika pembicaraan damai berakhir dengan kegagalan.

"Pembicaraan damai adalah prioritas utama untuk menciptakan perdamaian di negeri ini," kata Muhammad Asif dalam wawancara dengan stasiun televisi Geo.

"Namun, jika tidak diperoleh kemajuan dalam proses pembicaraan damai, maka pemerintah bisa melanjutkan lagi operasi militer," Asif menegaskan.

Pembicaraan damai dengan Taliban, yang dimulai pada Februari lalu, merupakan salah satu janji kampanye PM Nawaz Sharif tahun lalu.

Namun, banyak analis pesimistis soal kesuksesan dialog damai dengan Taliban itu. Sebab, Taliban menuntut Syariat Islam diterapkan di seluruh Pakistan dan penarikan mundur pasukan pemerintah dari kawasan kesukuan di dekat perbatasan Afganistan.

Pernyataan pemerintah Pakistan ini muncul di saat banyak pihak berharap Islamabad menggelar operasi militer besar-besaran di Waziristan Utara, yang merupakan basis terkuat Taliban.

Sementara itu, AS sudah lama mendorong Pakistan berbuat lebih banyak untuk membasmi tempat-tempat persembunyian kelompok militan di tujuh kawasan kesukuan di dekat Afganistan.

Namun, sekali lagi Asif menegaskan pemerintah Pakistan selalu mendahulukan dialog, dengan kemungkinan operasi militer masih terbuka.

"Kami ingin menciptakan perdamaian bukan pertumpahan darah. Namun, pihak lain selalu melakukan kekerasan. Jika mereka menunda-nunda dialog sementara aksi militan terus, maka kami tak punya pilihan lain," sambung Asif.

Sejak PM Sharif membentuk tim negosiasi dengan Taliban pada Januari lalu, setidaknya sudah 110 orang tewas dalam berbagai aksi kekerasan yang diduga keras didalangi Taliban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com