Akibat permintaan parlemen Crimea itu, Putin menggelar pertemuan mendadak dengan Dewan Keamanan Nasional. Namun, Kremlin tidak membeberkan rincian lebih lanjut hasil pertemuan itu.
Dewan Keamanan Nasional Rusia adalah sebuah badan yang beranggotakan PM Dmitry Medvedev, Direktur Badan Intelijen (FSB) Nikolai Bornikov, Kepala Intelijen Luar Negeri Rusia Mikhail Fradkov, Menhan Sergei Shoigu, dan kepala administrasi Kremlin Sergei Ivanov.
Sebelumnya, parlemen Crimea , lewat pemungutan suara, mempertimbangkan kemungkinan wilayah itu bergabung dengan Federasi Rusia.
Namun, kepastian soal keinginan tersebut akan diputuskan melalui sebuah referendum yang akan digelar pada 16 Maret mendatang.
Sementara itu, Duma, majelis rendah parlemen Rusia, baru akan memastikan posisinya setelah hasil referendum Crimea diketahui hasilnya. Demikian penjelasan ketua komite urusan negara-negara bekas Uni Soviet, Leonid Slutsky.
"Referendum pada 16 Maret itu akan menunjukkan kepada kami posisi sebagian besar rakyat republik otonomi Crimea. Setelah itu barulah kami memutuskan posisi kami," kata Slutsky.
Slutsky menambahkan, parlemen Rusia sudah memutuskan akan mengirim pengamat untuk memantau referendum di Crimea itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.