Lavror juga mengatakan bahwa kini berbagai kawasan di negeri bekas Uni Soviet itu diduduki para tokoh ultra-nasionalis.
"Para pemenang berusaha untuk menggunakan kemenangan mereka untuk melanggar HAM dan kebebasan yang paling mendasar dari kelompok minoritas," kata Lavrov dalam pidato di Dewan HAM PBB di Geneva, Swiss.
Kelompok-kelompok radikal, lanjut Lavrov, kini menguasai kota-kota Ukraina dan membatasi penggunaan bahasa yang digunakan warga dari etnis minoritas.
"Kekerasan dari kelompok ultra-nasionalis mengancam kehidupan dan kepentingan Rusia dan warga berbahasa Rusia," tambah Lavrov.
"Ini adalah pertanyaan yang muncul saat kami harus membela warga dan rekan sebangsa kami serta memastikan HAM dan hak untuk hidup," Lavrov menegaskan.
Lebih jauh Lavrov mengecam ancaman sanksi dan boikot, ketika para pemimpin AS dan Inggris menyatakan Rusia akan menghadapi "ongkos dan konsekuensi" jika Kremlin tidak menarik militernya dari Krimea.
"Mereka yang menerjemahkan situasi ini sebagai sebuah agresi serta mengancam akan memberi sanksi dan boikot, sama dengan mendorong Ukraina menolak dialog dan jelas-jelas memolarisasikan warga Ukraina," Lavrov menegaskan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.