Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Bersenjata Pro-Rusia Duduki Parlemen Krimea, Ukraina

Kompas.com - 27/02/2014, 14:57 WIB
SIMFEROPOL, KOMPAS.COM - Kelompok bersenjata pro-Rusia, Kamis (27/2/2014), menguasai gedung parlemen dan gedung-gedung pemerintah di wilayah Krimea, Ukraina. Orang-orang bersenjta itu mengibarkan bendera Rusia di atas gedung-gedung tersebut, kata sejumlah pejabat.

Sekitar 50 pria bersenjata berbaris memasuki gedung-gedung itu pada malam hari. Mereka lalu menaikan bendera Rusia di atap gedung dan menghalangi para pegawai pemerintah untuk masuk, kata Perdana Menteri Krimea, Anatoliy Mohilyov, kepada kantor berita AFP.

Pemerintah setempat sedang bersiap-siap untuk "mengambil tindakan", kata Mohilyov tanpa memberikan rincian lebih lanjut. "Kami telah meminta pegawai pemerintah untuk tidak masuk kerja hari ini," kata pemerintah daerah dalam sebuah pernyataan.

Puluhan pria dalam pakaian tempur lengkap tetapi tanpa tanda afiliasi berbaris ke gedung-gedung pemerintah dan parlemen pada pagi hari dan menyingkirkan para penjaga tanpa perlawanan apapun, kata kantor berita Interfax-Ukraina yang mengutip sumber-sumber di parlemen. Laporan itu mengatakan bahwa mereka mencapai pintu masuk kompleks bangunan dengan menembaki pintu kaca tetapi tidak ada yang terluka.

Peristiwa itu muncul di tengah kekhawatiran akan meningkatnya separatisme di semenanjung yang sangat pro-Rusia itu di Laut Hitam setelah tersingkirnya presiden Ukraina yang pro-Moskwa, Viktor Yanukovych.

Kepala dewan lokal kaum minoritas Tatar Muslim Krimea, yang takut dengan setiap gerakan separatis pro-Rusia, menegaskan bahwa bangunan-bangunan itu telah dikuasai. "Saya diberitahu bahwa bangunan Verkhovna Rada Krimea (gedung parlemen) dan Dewan Menteri Krimenia (gedung pemerintah) diduduki oleh orang-orang bersenjata yang berseragam tetapi tanpa tanda-tanda pengenal," tulis Refat Chubarov di Facebook. "Mereka belum mengajukan tuntutan apa pun."

Laporan-laporan yang belum dikonfirmasi mengatakan, bangunan-bangunan itu sedang dikendalikan oleh kelompok-kelompok milisi berbahasa Rusia yang dibentuk penduduk setempat. Banyak warga Krimea, yang sebagian besar berbicara bahasa Rusia ketimbang Ukraina, sangat menentang pengambilalihan Ukraina oleh pasukan yang pro-Uni Eropa dan anti-Kremlin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com