"Ini adalah serangan terbesar terhadap istana presiden. Laporan awal menyebut sebuah bom mobil menghantam gerbang istana lalu diikuti sekelompok orang bersenjata," kata seorang petugas polisi, Mohamed Ali.
Aparat keamanan Somalia menduga serangan ke istana presiden itu dilakukan kelompok militan Al Shaabab yang berafiliasi dengan Al Qaeda.
"Pasukan keamanan terlibat baku tembak dengan para penyerang. Kami belum mendapat informasi soal korban namun pasti ada korban," kata Ahmed Moalim Adan, seorang pejabat keamanan Somalia.
Sementara itu, seorang saksi mata, Hussein Isa, mengatakan, para penyerang kemudian terlibat baku tembak di dalam areal istana presiden.
"Seorang pengebom bunuh diri menghantamkan mobil penuh peledak ke tembok pembatas di istana presiden. Sedangkan seorang lainnya yang menggunakan senjata berat mendesak masuk lewat area pertama yang diserang," kata Hussein.
"Terdengar baku tembak di dalam areal istana presiden namun kami tidak bisa menjelaskan apa yang terjadi di sana," lanjut dia.
Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui nasib para pejabat tinggi termasuk presiden Somalia yang berada di dalam istana.