Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suksesi Arab Saudi Hadapi Kaum Radikal

Kompas.com - 20/02/2014, 11:06 WIB
KOMPAS.com — Arab Saudi pekan ini melakukan suksesi kepemimpinan cukup penting dalam pos bidang keamanan dan intelijen di internal elite keluarga monarki negara itu.

Menteri Dalam Negeri Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Nayef kini merangkap menjabat Kepala Intelijen yang bertanggung jawab atas urusan intelijen luar negeri Arab Saudi.

Pangeran Muhammad bin Nayef menggantikan Kepala Intelijen sebelumnya, Pangeran Bandar bin Sultan, yang kini kesehatannya terus memburuk. Bandar bin Sultan saat ini sedang menjalani operasi di salah satu rumah sakit di Amerika Serikat.

Menurut harian berbahasa Arab, Al Quds al-Arabi, edisi Sabtu dan Minggu (16/2/2014), Muhammad bin Nayef menerima jabatan kepala intelijen setelah kembali dari kunjungannya ke AS, Senin pekan lalu. Diduga kuat, AS ikut berandil besar dalam mempromosikan dia sebagai kepala intelijen.

Diduga AS kecewa terhadap Bandar bin Sultan yang gagal mendeteksi dan membendung gerak pejuang asing menuju Suriah serta meminimalisasi pengaruh Iran di Lebanon.

AS memandang semakin kuatnya pengaruh milisi bersenjata radikal, seperti ISIL (pasukan Negara Islam di Irak dan Suriah) dan Front Al-Nusra, merupakan kegagalan Arab Saudi di Suriah.

Muhammad bin Nayef kini serta-merta menjadi orang kuat nomor tiga di Arab Saudi setelah Raja Abdullah bin Abdulaziz dan Putra Mahkota Pangeran Salman bin Abdulaziz yang juga merangkap sebagai Menteri Pertahanan.

Posisi Muhammad bin Nayef saat ini membuat dia berpeluang sangat besar mengisi posisi putra mahkota menggantikan Pangeran Salman bin Abdulaziz jika kelak Raja Abdullah bin Abdulaziz wafat.

Muhammad bin Nayef ataupun Bandar bin Sultan merupakan generasi ketiga keturunan pendiri negara Arab Saudi, Raja Abdulaziz bin Saud.

Berebut pengaruh

Saat ini, jabatan strategis di Arab Saudi yang dijabat kalangan generasi ketiga itu didominasi oleh tiga klan, yaitu klan Al Faisal, Al Sultan, dan Al Nayef.

Tiga klan itu dikenal memiliki sumber daya manusia yang pintar, modern, dan terdidik di Barat. Di antara tiga klan itu sering terjadi persaingan dalam memperebutkan posisi strategis di Arab Saudi.

Terdepaknya Bandar bin Sultan dari jabatan kepala intelijen merupakan pukulan terhadap klan Al Sultan.

Muhammad bin Nayef, sebagai Mendagri, selama ini dikenal berhasil membendung gerakan radikal di Arab Saudi, terutama yang berafiliasi dengan Al Qaeda. Ia, misalnya, berhasil menghentikan gelombang serangan bom yang menghantam ibu kota Riyadh tahun 2005-2010.

Tugas barunya sebagai Kepala Intelijen ditargetkan mengontrol para pejuang asing asal Arab Saudi yang kini bertempur di Suriah dan para aktivis oposisi Arab Saudi di pengasingan yang menentang kekuasaan keluarga monarki di Riyadh.

Keluarga monarki Arab Saudi kini sangat mencemaskan warga Arab Saudi yang berperang di Suriah, akan melakukan aksi teroris jika kelak pulang ke negaranya. Perintah pertama yang dikeluarkan Pangeran Nayef pekan ini adalah memidanakan setiap warga Arab Saudi yang ikut berperang di Suriah atau negara lain. (Musthafa Abd Rahman dari Kairo, Mesir)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com