Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat AS Bom Pasukan Sendiri Terekam Video

Kompas.com - 19/02/2014, 20:06 WIB
WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Sejumlah prajurit AS lolos dari maut setelah salah satu pesawatnya menjatuhkan bom seberat 227 kilogram di dekat pos mereka di Afganistan tahun lalu.

Rekaman video yang berisi kesalahan militer fatal itu muncul di internet. Dalam video itu terlihat bagaimana bom itu jatuh menghantam tanah hanya 15 meter dari para prajurit, yang sebelumnya meminta bantuan serangan udara saat bertempur dengan Taliban di provinsi Paktika.

"Sejujurnya, kami sudah banyak menjatuhkan bom, sehingga tak pernah terlintas dalam pikiran kami bahwa kesalahan seperti itu bisa terjadi," kata orang yang merekam kejadian itu.

Peristiwanya dimulai ketika pasukan AS melihat pasukan Taliban di kejauhan dan meminta bantuan serangan udara. Namun, ternyata pesawat pengebom mengindentifikasi posisi pasukan AS sebagai salah satu posisi yang diduduki Taliban. Akibatnya, bom dijatuhkan di posisi itu.

"Sekitar setengah detik sebelum bom itu menghantam tanah, kami bisa mendengar suara lengkingan bom itu. Seketika saya sadar bahwa ada sesuatu yang salah," kata si perekam video.

"Kami lalu mendengar teriakan dan memerintahkan kami untuk berlindung. Lalu bom itu mendarat hanya 15 meter di belakang kami," tambah dia.

Beruntung, tak satu pun prajurit AS yang menjadi korban. Namun, bangunan pos pasukan AS hancur akibat serpihan logam.

"Setelah menyadari bahwa bom itu mendarat di belakang kami, maka kami mencoba untuk mencerna apa yang sedang terjadi," tambah dia.

Dalam video itu, tak lama setelah bom jatuh dan meledak, prajurit yang merekam peristiwa ini berjalan ke belakang pos penjagaan itu dan mendapati sebuah lubang besar dengan asap yang masih mengepul.

Salah serang ini bukanlah yang pertama kali terjadi. Pada 2007, tiga prajurit Inggris tewas akibat serangan udara AS yang salah sasaran. Dalam insiden lain, kesalahan seperti ini mengakibatkan beberapa prajurit Afganistan tewas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com