"Para pemimpin oposisi mengabaikan prinsip demokrasi yang kita dapatkan melalui pemilihan umum dan bukan lewat aksi jalanan. Mereka sudah kelewatan mengajak rakyat melawan," kata Yanukovych.
"Tindakan mereka merupakan aksi melanggar hukum dan semua yang bertanggung jawab akan menghadapi hukum," tambah Yanukovych.
Yanukovych menuding para politisi oposisi sengaja mengajak kelompok radikan di Maidan menyulut sebuah perlawanan bersenjata. Maidan adalah nama Ukraina dari Lapangan Kemerdekaan Kiev.
"Tanpa mandat rakyat, mereka yang menyebut diri sebagai politisi berusaha merebut kekuasaan menggunakan kekerasan dan pembunuhan," tambah Yanukovych.
Dia melanjutkan, kelompok oposisi sebaiknya menjaga jarak dengan kaum radikal atau mengaku telah mendukung mereka.
Pidato Yanukovych ini disampaikan saat polisi antihuru-hara dan pengunjuk rasa bentrok di Lapangan Kemerdekaan, Kiev, yang menjadi pusat unjuk rasa selama tiga bulan terakhir.
Bentrokan berdarah sepanjang malam itu mengakibatkan sedikitnya 18 orang tewas dan api berkobar di lapangan bersejarah itu yang kini menjadi sebuah zona perang.
Aksi kekerasan kembali muncul setelah sempat mereda dalam beberapa hari terakhir sebagai bagian dari konsesi yang disepakati kedua pihak.
Yanukovych telah menjamin amnesti untuk para pengunjuk rasa yang ditahan. Sebagai imbalan, para pengunjuk rasa harus mundur dari bangunan-bangunan publik yang mereka duduki.
Namun, ribuan pengunjuk rasa kembali beraksi di luar gedung parlemen, Selasa (18/2/2014), menuntut agar parlemen melucuti kekuasaan Yanukovych. Unjuk rasa inilah yang kemudian berubah menjadi bentrokan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.