Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hezbollah Bersumpah Tetap Bertempur di Suriah

Kompas.com - 17/02/2014, 19:57 WIB

BEIRUT, KOMPAS.com - Pimpinan militan Syiah Lebanon kelompok Hezbollah, Hassan Nasrallah, mengatakan anggotanya akan terus berperang mendampingi pasukan pemerintah Suriah dalam perang sipil di negara itu.

Dalam pernyataannya yang disiarkan televisi pada Minggu (16/2/2013), ia menyerukan agar "kekuatan politik di dunia Arab" berupaya "menghentikan perang di Suriah". Jika perang berhenti maka "tentu saja" Hezbollah juga akan angkat kaki dari Suriah.

Kehadiran pasukan Hezbollah di lokasi perang telah menambah tinggi suhu ketegangan sektarian di negara itu, hingga berakibat pada meluasnya kekerasan hingga perbatasan Suriah-Lebanon.

Milisi Hezbollah mendukung tentara Presiden Bashar al-Assad, sementara kubu Sunni Lebanon mendukung pasukan perlawanan Suriah.

Belasan orang tewas akibat rangkaian serangan bunuh diri di ibu kota Lebanon, Beirut, and serta kota di utara, Tripoli, dalam beberapa bulan terakhir dengan dua kubu saling menyalahkan terjadinya serangan itu.

Sheikh Nasrallah mengatakan tekad untuk bertempur membela Presiden Bashar al-Assad hingga pasukan 'takfir', sebutan untuk militan Sunni, dikalahkan.

"Kita akan tetap berada dimana kita harus berada, sikap kita belum berubah,"serunya, saat berbicara dalam sebuah upacara peringatan kematian tiga pimpinan Hisbullah.

Nasrallah mengatakan tujuan kelompoknya adalah menghindari kelompok radikal Sunni yang dikaitkan dengan al-Qaeda menjadi penguasa di Suriah, atau kalau tidak makaSuriah bisa menjadi "Afghanistan setelah Soviet keluar".

"Memang, akan ada martir gugur dan ada korban ekonomi ada pengungsi dan ketakutan dimana-mana serta kekhawatiran dan hilangnya rasa aman - ini bagian dari pertempuran."

Ia mengutuk peran Arab Saudi dan negara-negara lain yang dianggapnya mendukung oposisi, ia menyebut mereka munafik.

Dengan bantuan Hezbollah pasukan pemerintah berhasil merebut kota Qara, Deir Attiya serta Nabak, di barat laut Yabroud segaris dengan jalur yang menghubungkan Damaskus dan Homs.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com