Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengamuk, Petani Thailand Terobos Barikade ke Kantor PM

Kompas.com - 17/02/2014, 14:03 WIB

BANGKOK, KOMPAS.com - Ratusan petani padi di Thailand yang melakukan aksi protes. Mereka memanjat pagar kawat berduri dan barikade di luar kantor sementara Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra, Senin (17/2/2014). Mereka mengancam akan menyerbu bangunan itu jika Yingluck tidak segera keluar untuk berbicara kepada mereka.

Salah satu stasiun televisi di Thailand, Bluesky TV menyiarkan gambar para petani yang sedang memegang spanduk dan gambar-gambar protes yang bertuliskan "Perdana Menteri Yingluck telah mengabaikan para petani padi Thailand".  

Protes petani tersebut dipicu perubahan skema subsidi beras negara karena masalah pendanaan. Padahal skema tersebut yang membantu Yingluck untuk mendapatkan kekuasaan pada 2011. Dalam demonstrasi ini, para petani menuntut untuk dibayar

Sebagian besar dari petani yang melakukan aksi protes itu tetap menjaga jarak dengan kelompok demonstran anti-pemerintah, yang juga telah mengepung kantor Yingluck di daerah yang terpisah sebagai bagian dari kampanye untuk menggulingkan PM Thailand tersebut.

Sebelumnya, Perdana Menteri sementara Yingluck Shinawatra berjanji akan membayar beras para petani itu, dan menambahkan bahwa pemerintahnya mampu mencari pinjaman di bawah status fiskal saat ini.

Menteri Keuangan caretaker Kittiratt Na Ranong mengatakan, beberapa bank komersial telah menyatakan minat mereka memberikan pinjaman untuk membayar petani.

Kantor Bank Dunia di Bangkok pada Selasa (11/2/2014) menyatakan keprihatinan mereka atas keterlambatan pembayaran 120 miliar baht (lebih kurang Rp 37 triliun) kepada petani berkaitan dengan  skema beras, yang menyumbang satu persen dari Produk Domestik Bruto.

Pembayaran tunggakan telah menghasilkan pengeluaran dan konsumsi perlambatan sektor pertanian Thailand, kata Kirida Phaophichit, seorang ekonom senior Bank Dunia.

Ratusan petani Thailand sebelumnya juga telah berkemah di luar Kementerian Perdagangan untuk mendesak pemerintah membayar beras mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com