Polisi China Razia Bisnis Prostitusi di Dongguan

BEIJING, KOMPAS.com - Polisi China menggelar operasi di Dongguan setelah televisi pemerintah menurunkan laporan tentang bisnis seks di kota wilayah selatan negeri tersebut.

Dalam operasi ini polisi menangkap 67 orang dan menutup 12 tempat, sementara dua pejabat polisi diskors, kata media resmi. China melarang prostitusi tetapi perdagangan seks meluas.

Satu surat kabar memberitakan ketua Partai Komunis Dongguan menyerukan operasi besar-besaran untuk memberantas perdagangan seks di kota ini.

Dongguan kadang disebut sebagai 'ibu kota seks' karena reputasinya sebagai pusat perdagangan seks di China.

Laporan televisi pemerintah CCTV, yang disiarkan Minggu (9/2/2014), menyebutkan praktik prostitusi bisa ditemui di sejumlah pusat hiburan di Dongguan.

Seorang reporter yang menyamar memperlihatkan pekerja seks komersial (PSK) berbaris di panggung, sementara manajer menjelaskan tarif untuk para PSK ini.

Beberapa jam setelah disiarkan, polisi menggelar operasi besar-besaran dengan melibatkan tidak kurang 6.000 personil.

Beberapa kalangan mengatakan terdapat empat hingga enam juta PSK di China. Investigasi BBC pada Oktober lalu menemukan bukti prostitusi yang dijalankan secara rapi di sejumlah spa dan hotel milik jaringan Barat.

Organisasi HAM, Human Rights Watch (HRW), tahun lalu mengeluarkan laporan tentang PSK di Cina yang mengalami pelecehan, serangan fisik, dan penahanan secara semena-mena oleh polisi.