Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Kecam Israel Terkait Video yang Mengejek Menlu Kerry

Kompas.com - 05/02/2014, 13:42 WIB
JERUSALEM, KOMPAS.COM — Para pemukim Yahudi merilis sebuah video yang mengejek upaya perdamaian Timur Tengah yang diprakarsai John Kerry. Mereka mengabaikan permintaan Gedung Putih untuk menghentikan serangan pribadi terhadap Menteri Luar Negeri AS itu.

Dewan Yesha (para pemukim) mem-posting di dunia maya sebuah ejekan di mana seorang aktor yang mirip Kerry naik seekor unta dan membuat pernyataan konyol yang meremehkan pemahamannya tentang kompleksitas masalah kawasan itu.

Pada satu titik karakter yang mirip Kerry itu mengecilkan pentingnya Tembok Barat, salah satu situs paling suci dalam agama Yahudi, di kota tua Jerusalem.

"Membagi Jerusalem bukanlah hal yang mudah," kata aktor itu. "Kita harus menyadari bahwa itu merupakan tempat suci bagi semua agama, Yahudi, Kristen, Muslim, Buddha, Klingon, dan Hobbit. Tetapi apa yang saya maksudkan adalah 'Mengapa memperebutkan sebuah dinding tua?' Saya akan membangun sebuah tembok baru untuk kalian, yang dekat dengan pantai."

Seorang perempuan dengan aksen Amerika kemudian muncul dan mengatakan kepadanya, "Saya pikir Anda harus pulang ke rumah, yang merupakan milik Anda, dan tinggal di sana."

Utusan internasional Dewan Yesha, Dani Dayan, mengatakan, video tersebut bertujuan "menyoroti proposal John Kerry yang tidak bisa diterapkan, yang sangat tidak realistis dan sangat berbahaya bagi negara Israel."

Video itu dirilis setelah sejumlah politisi top Israel tampak memulai serangan terkoordinasi terhadap Kerry terkait peringatan di sebuah konferensi keamanan di Muenchen, Swiss, akhir pekan lalu bahwa Israel menghadapi risiko diboikot secara ekonomi jika tidak ada kesepakatan damai yang tercapai dengan Palestina.


Naftali Bennett, Menteri Perindustrian dan Pemimpin Partai Rumah Yahudi yang berhaluan kanan, menuduh Kerry bertindak sebagai "penyambung lidah ancaman boikot para anti-Semit".

Dalam menanggapi itu, Penasihat Keamanan Nasional AS, Susan Rice, berkomentar via Twitter pada Selasa yang isinya mengecam kritik itu. "Serangan pribadi di Israel yang diarahkan kepada Menlu Kerry benar-benar tidak berdasar dan tidak dapat diterima," tulis Rice. Dia menambahkan, AS sudah sangat "jelas dan konsisten bahwa kami menolak upaya boikot atau mendelegitimasi Israel".

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang menggambarkan seruan boikot sebagai "tidak bermoral dan tidak adil", mengatakan kepada anggota Partai Likud pimpinannya pada hari Senin bahwa menyerang Kerry secara pribadi merupakan kesalahan. "Kita berada di tengah-tengah sebuah proses yang kompleks, sensitif dan sulit, dan mungkin ada kesalahpahaman dalam hal itu," katanya. "Cara untuk menjernihkan kesalahpahaman harus profesional, to the point, dan tidak terkait dengan orang."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com