Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Alvarenga Terkatung-katung 13 Bulan di Pasifik?

Kompas.com - 05/02/2014, 08:51 WIB
Kisah petualangan Jose Salvador Alvarenga yang berhasil bertahan hidup setelah hanyut terkatung-katung selama setahun lebih di Lautan Pasifik terus menuai perdebatan. Banyak kalangan meragukan kebenaran kisah Alvarenga tersebut, tetapi sejumlah pakar di Australia menilai kisah itu masuk akal.

Jose Salvador Alvarenga (37), nelayan asal El Salvador, mengaku dirinya berlayar dari Meksiko untuk berburu ikan hiu dengan kapal fiberglass-nya pada 21 Desember 2012.

Lebih dari setahun kemudian, pria ini ditemukan dalam keadaan kebingungan di salah satu pulau terumbu karang di Kepulauan Marshall. Pria ini mengaku selama terapung di lautan, dia mampu bertahan hidup dengan menangkap burung dan ikan dengan tangan kosong dan meminum darah penyu.

Banyak kalangan meragukan kebenaran cerita petualangan Alvarenga ini, termasuk pejabat sementara Kementerian Luar Negeri Kepulauan Marshall sendiri, Gee Bing.

"Pengakuan Alvarenga memang kisah yang luar biasa, tetapi saya sendiri tidak yakin dengan kebenaran kisah itu," kata Gee Bing kepada media.

"Ketika saya melihatnya, dia tidak terlalu kurus dibandingkan dengan dua penyintas lain yang pernah kita temui sebelumnya. Jadi, saya sedikit ragu," tegasnya.

Kepada media The Telegraph, Alvarenga mengatakan, dia baru saja menangkap burung untuk dimakan ketika dia melihat pohon di kejauhan.

"Saya menangis, Ya Tuhan, saya harus tiba di daratan dan tidur dalam waktu lama. Lalu, pagi harinya saya mendengar suara kokok ayam dan melihat ayam dan sebuah rumah kecil," dikutip dari The Telegraph.

Alvarenga mengatakan, dia berhasil bertahan hidup dalam perjalanan selama 13 bulan tersebut dengan memakan ikan dan burung serta minum air hujan, darah penyu, dan air seninya sendiri.

Nick Vroomans, Direktur Lembaga Layanan Seni Bertahan Hidup—Staying Alive Survival Services— di Queensland kepada ABC mengatakan, kisah bertahan hidup yang diklaim Alvarenga sangat masuk akal.

Menurutnya, Alvarenga bisa jadi diuntungkan dengan faktor lingkungan di Lautan Pasifik yang dikenal tinggi kadar air hujan segar dan satwanya.

"Dia dan orang lain yang pernah terapung di Lautan Pasifik punya kesempatan yang lebih baik untuk mampu bertahan hidup dalam waktu yang lama," kata Vroomans.

"Kondisi lingkungan di bagian Pasifik (di Meksiko), terutama di sebelah Selatan Amerika dan Amerika Tengah memang agak kondusif bagi orang untuk mendapat air segar dan makanan," tambah Vroomans.

"Pastinya Anda bisa menampung air hujan karena tampaknya Alvarenga tidak punya metode untuk mengolah air laut agar aman diminum," katanya.

Begitu juga dengan menangkap ikan dan burung, mengingat di lautan kedua satwa tersebut memang diketahui sering berada di dekat kapal yang mereka jadikan tempat berteduh dan mencari makanan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com