Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Al Qaeda Tak Akui ISIL

Kompas.com - 04/02/2014, 09:40 WIB
DAMASKUS, KOMPAS.COM — Pimpinan Al Qaeda mengeluarkan pernyataan resmi, Senin (3/2/2013), bahwa kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIL), salah satu kelompok milisi oposisi terkuat di Suriah, bukanlah bagian dari jaringan militan tersebut dan memerintahkan kelompok itu menghentikan aktivitasnya di Suriah.

Dalam pernyataan resmi yang dimuat di sejumlah situs kelompok militan, komando pusat Al Qaeda menyatakan bahwa ISIL bukanlah cabang dari organisasi Al Qaeda dan Al Qaeda tidak bertanggung jawab atas segala tindakan ISIL.

Pernyataan Al Qaeda ini memperkuat komentar pemimpin jaringan itu, Ayman al-Zawahiri, yang telah meminta ISIL keluar dari Suriah. Zawahiri juga telah menunjuk Front Al-Nusra, kelompok milisi Islamis lain di Suriah, sebagai cabang resmi Al Qaeda di Suriah.

Sejumlah pengamat menilai, pernyataan Al Qaeda itu bertujuan mengembalikan pengaruhnya untuk mempersatukan sejumlah kelompok milisi Islamis yang berperang melawan rezim Presiden Bashar al-Assad.

Sejak kehadiran ISIL, kelompok-kelompok milisi oposisi di Suriah justru berperang sendiri. Bulan lalu, sejumlah kelompok oposisi dari kubu Islamis dan sekuler bahkan menyatakan perang terhadap ISIL.

Charles Lister, peneliti tamu di Brookings Doha Center, berpendapat, pernyataan Al Qaeda ini menunjukkan upaya mengembalikan pengaruhnya dalam perang melawan rezim Damaskus di Suriah.

Namun, ISIL sendiri tumbuh makin kuat di Suriah. Organisasi Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah (SOHR) mencatat, pasukan ISIL membebaskan lebih dari 400 orang dari sebuah penjara di bagian utara Suriah yang selama ini dikuasai milisi Liwa al-Tawhid, sebuah kelompok oposisi lain, pada hari Minggu.

Di Provinsi Deir al-Zor, pasukan ISIL dikabarkan telah merebut ladang gas Koniko dari milisi Front Al-Nusra. Koniko adalah salah satu ladang gas terbesar di Suriah.

Pada hari Minggu juga, seorang pejuang ISIL meledakkan diri di dekat markas oposisi dari faksi Islamis moderat di kota kecil Al Ra’ei, tidak jauh dari perbatasan Suriah dengan Turki.

Sedikitnya 16 milisi oposisi tewas dan sekitar 20 orang terluka dalam serangan itu.

Serangan berlanjut

Di tengah pertempuran di antara kalangan oposisi tersebut, pasukan Damaskus terus melancarkan serangan ke berbagai posisi pasukan oposisi.

Militer rezim terus membombardir Aleppo, kota yang dikuasai pasukan oposisi. Hari Minggu, kota ini dihujani bom barrel dan serangan udara sehingga 36 orang tewas. Ini adalah lanjutan dari serangan pada hari Sabtu yang menewaskan 85 orang.

Bom barrel adalah sejenis bom rakitan yang terbuat dari tong berisi bahan peledak tinggi yang dicampur dengan pecahan peluru dan minyak. Efek ledakannya bisa masif dan menghancurkan.

SOHR melaporkan, keadaan di Suriah makin memburuk setelah pembicaraan damai antara rezim dan oposannya di Geneva, Swiss, pekan lalu, berakhir tanpa kesepakatan. Bahkan, kesepakatan untuk mengizinkan bantuan kemanusiaan internasional masuk ke kota Homs yang terkepung pun tidak tercapai.

Di Roma, Italia, Menteri Luar Negeri Italia Emma Bonino mengatakan, komunitas internasional secara umum telah gagal mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Suriah.

Dalam pertemuan dengan pejabat PBB Urusan Bantuan Kemanusiaan, Valerie Amos, Senin, Bonino mengungkapkan, berbagai bantuan, seperti bahan pangan dan obat-obatan, dan sarana pendistribusiannya sudah siap. Namun, semua itu tidak berarti saat bantuan tidak bisa disalurkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan. (AFP/AP/REUTERS/CAL/DHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com