Pemimpin Suriah itu tampaknya tengah berusaha mengalihkan sejenak perhatiannya dari konflik bersenjata dengan menerbitkan dekrit yang bertujuan agar warga negeri itu segera membayar tagihan telepon mereka.
Dalam dekritnya, Pemerintah Suriah akan membebaskan para pelanggan telepon dari denda yang diakibatkan tagihan telepon yang tak dibayar. Demikian dilaporkan kantor berita Suriah, SANA.
Dalam kebijakannya itu, Assad memberikan potongan denda hingga 50 persen jika tunggakan tagihan dibayar seluruhnya paling lambat pada akhir 2014.
Tawaran lain adalah saluran telepon yang putus bisa disambung kembali tanpa denda jika pelanggan membayar separuh tagihan mereka.
Dekrit ini mencakup para pelanggan telepon rumah, teleks, peralatan komunikasi nirkabel, jaringan telepon dan layanan telekomunikasi lainnya.
Dengan hampir 2 juta warganya mengungsi ke negara-negara tetangga dan hampir 9,3 juta orang membutuhkan bantuan kemanusiaan, sebenarnya cukup jelas alasan mengapa warga Suriah tidak membayar tagihan telepon mereka.
Awal bulan ini, rezim Assad juga mengeluarkan sebuah dekrit yang melarang penjualan kendaraan bermotor Suriah ke luar negeri. Pengecualian diberikan jika kendaraan itu sudah tak berfungsi kembali.
Bagi mereka yang ketahuan menjual mobil atau kendaraan bermotor lain di luar negeri maka akan dijatuhi hukuman denda sebesar lima kali lipat harga kendaraan tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.