Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obama Ancam Veto Rancangan Sanksi Baru buat Iran

Kompas.com - 29/01/2014, 10:56 WIB
WASHINGTON, KOMPAS.COM - Presiden AS, Barack Obama, Selasa (28/1/2014) malam waktu setempat, menegaskan bahwa dirinya akan memveto setiap rancangan sanksi baru buat Iran yang diajukan parlemen negara adidaya itu. Obama menegaskan, cara diplomasilah yang akan ditempuh dalam menyelesaikan kebuntuan yang telah berlangsung lama dengan Iran terkait program nuklir negara itu.

Obama mengemukakan hal itu ketika menyinggung masalah kebijakan luar negeri dalam pidato State of the Union-nya di hadapan parlemen AS.

Dia juga memperingatkan bahwa "faktanya bahaya tetap ada" dan Amerika Serikat harus "tetap waspada" dalam menghadapi perubahan ancaman global. "Meskipun kita telah membuat kepemimpinan inti Al Qaeda berada di jalur kekalahan, ancaman telah berkembang, karena kelompok-kelompok afiliasi Al Qaeda dan kaum ekstremis lainnya berakar di berbagai belahan dunia," kata Obama.

"Namun saya sangat yakin kepemimpinan kita dan keamanan kita tidak bisa bergantung hanya pada militer kita semata," katanya. "Sebagai panglima, saya telah menggunakan kekuatan saat diperlukan untuk melindungi rakyat Amerika, dan saya tidak akan ragu-ragu untuk melakukannya selama saya memegang jabatan ini," kata Obama. "Tetapi saya tidak akan mengirim pasukan kita ke dalam bahaya kecuali jika itu benar-benar diperlukan."

November lalu, Tehran mencapai kesepakatan sementara dengan enam negara kuat global, di mana para pemimpin Iran setuju untuk mengurangi skala pengayaan uranium mereka dengan imbalan sanksi yang diperlonggar.

"Inilah diplomasi Amerika, didukung oleh tekanan, yang telah menghentikan kemajuan program nuklir Iran untuk pertama kalinya dalam satu dekade," kata Obama.

Berkat kesepakatan yang akan berlangsung enam bulan itu, republik Islam tersebut telah mulai mengeliminasi stok uraniumnya yang diperkaya, dan telah menyetujui inspeksi harian serta tidak menginstal sentrifugal lanjutan, katanya.

"Bersama sekutu dan mitra kita, kita terlibat dalam negosiasi untuk melihat apakah kita secara damai bisa mencapai tujuan kita semua, yaitu mencegah Iran memperoleh senjata nuklir," tegas Obama.

Namun dia memperingatkan, negosiasi untuk sebuah kesepakatan yang komprehensif, yang akan dimulai di New York bulan depan, "akan sulit. Hal itu mungkin tidak berhasil."

Ketika menjawab kritik dari sejumlah anggota parlemen tentang negosiasi dengan Iran itu, Obama mengatakan bahwa AS "sangat jelas" dan setiap kesepakatan apapun tidak akan didasarkan semata-mata pada kepercayaan tetapi pada tindakan yang dapat diverifikasi.

"Sanksi-sanksi yang kita tetap terapkan membantu untuk membuat kesempatan itu jadi mungkin. Tetapi biarkan saya jelaskan, jika Kongres sekarang mengirim ke saya sebuah rancangan sanksi baru yang mengancam untuk menggagalkan perundingan itu, saya akan memveto rancangan tersebut. Demi keamanan nasional kita, kita harus memberikan diplomasi kesempatan untuk berhasil," kata Obama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com