Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hongkong Mulai Pemusnahan 20.000 Ayam

Kompas.com - 28/01/2014, 14:30 WIB
HONGKONG, KOMPAS.com — Pemerintah Hongkong, Selasa (28/1/2014), memulai pemusnahan 20.000 ayam, menyusul ditemukannya virus flu burung H7N9 pada unggas yang diimpor dari China daratan.

Semua ayam di pasar grosir tempat ditemukannya ayam yang terjangkit virus ini harus dihancurkan, kata Pemerintah Hongkong. Pemerintah juga telah melarang impor ayam hidup dari daratan China selama tiga pekan.

Virus H7N9 bermutasi dari hanya menginfeksi ayam dan itik hingga menginfeksi manusia pada awal 2013.

Di China, media pemerintah mengatakan bahwa perdagangan unggas hidup telah dihentikan di tiga kota di provinsi Zhejiang, tempat 12 orang telah meninggal akibat H7N9 bulan ini.

Shanghai juga akan menghentikan perdagangan unggas hidup mulai 31 Januari mendatang selama tiga bulan, kata media pemerintah.

Penutupan sementara

Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kasus infeksi H7N9 ke manusia sejauh ini dilaporkan terjadi di China, Hongkong, dan Taiwan.

Virus ini muncul pada manusia awal tahun 2013. Sampai saat ini telah tercatat lebih dari 200 kasus dengan lebih dari 50 kematian.

Menurut WHO, sebagian besar orang yang terinfeksi dilaporkan melakukan kontak dengan unggas hidup, dan sejauh ini tidak ada informasi yang mendukung tentang penularan dari manusia ke manusia.

Sekretaris Bidang Pangan dan Kesehatan Hongkong, Ko Wing-man, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pasar grosir akan ditutup selama 21 hari untuk desinfeksi. Peternakan lokal juga akan menangguhkan pengiriman ayam ke pasar grosir.

Para pejabat akan "memeriksa semua peternakan ayam lokal dan mengumpulkan lebih banyak sampel untuk memastikan bahwa peternakan lokal tidak terpengaruh oleh flu burung H7," katanya.

Sebelumnya, Korea Selatan juga memusnahkan ribuan bebek untuk mengontrol penyebaran virus H5N1.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com