Bocah tersebut diserang oleh buaya air asin ketika dia berenang bersama teman-temannya di kolam Mudginberri, di dekat Jabiru.
Sersan Stephen Constable mengatakan, mereka telah berhasil menemukan dua buaya besar pada Senin dini hari.
"Satu panjangnya 4,3 meter dan satu lagi 4,7 meter," kata Sersan Constable. "Keduanya sudah ditembak dan diambil dari laut. Namun, kami tidak menemukan apa-apa di dalam perut kedua buaya tersebut sehingga kami akan terus melakukan pencarian hari ini," kata Constable lagi.
Seorang bocah lain yang berusia 12 tahun juga digigit di tangannya. Dia berhasil melepaskan diri dari gigitan sang buaya.
Menurut polisi, luka yang dialami bocah tersebut sekarang sedang diteliti guna membantu usaha pencarian.
"Kami akan mendatangkan seorang spesialis soal buaya untuk melihat luka gigitan. Mudah-mudahan ini akan memberikan gambaran seberapa besar buaya yang menggigitnya," kata Constable.
Polisi sudah menggunakan helikopter dan speed boat sejak hari Minggu sore dengan fokus pencarian di wilayah Magela Creek, yang mengalirkan air ke kolam tempat kejadian.
Polisi juga berbicara dengan empat bocah lain yang menyaksikan peristiwa tersebut.
Jabiru terletak sekitar 200 km timur Darwin.
Tahun lalu, di daerah yang sama, seorang remaja berhasil melepaskan diri dari serangan buaya sepanjang 5 meter.
Setelah insiden tersebut, masyarakat setempat diingatkan untuk tidak berenang di sana. Namun, dalam beberapa bulan terakhir, tidak terjadi serangan apa pun.
Di Kakadu saat ini sedang musim hujan, musim paling berbahaya untuk berenang di selokan, dan kolam-kolam kecil di kawasan tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.