Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Memburu Tiga Janda Hitam di Sochi

Kompas.com - 22/01/2014, 09:29 WIB
SOCHI, KOMPAS.com — Para petugas keamanan Rusia sedang memburu tiga perempuan yang berpotensi melakukan pengeboman bunuh diri, salah satunya diyakini sudah berada di Sochi, di mana Olimpiade Musim Dingin 2014 akan digelar bulan depan.

Sejumlah selebaran polisi yang dilihat oleh reporter kantor berita Associated Press (AP) di sebuah hotel di Sochi pada hari Selasa (21/1/2014) berisi peringatan tentang tiga orang yang berpotensi melakukan pengeboman bunuh diri itu. Sebuah surat keterangan polisi menyatakan bahwa salah satu dari mereka, yaitu Ruzanna Ibragimova (22), janda dari seorang militan Islam, sudah berada di Sochi.

Seorang anggota Kongres AS yang berada di Sochi pada Selasa untuk menilai situasi mengatakan, dia terkesan dengan kerja pasukan keamanan Rusia. Namun, dia terganggu dengan informasi bahwa beberapa orang yang berpotensi melakukan pengeboman bunuh diri sudah masuk ke kota itu, meski sudah ada langkah-langkah keamanan yang luar biasa.

"Kami tahu beberapa dari mereka berhasil melewati perbatasan," kata Michael McCaul, Ketua Komite Keamanan Dalam Negeri DPR AS, kepada AP. "Dia nyata. Apa yang kami tidak tahu adalah ada berapa banyak janda hitam di luar sana."

Pemerintah Rusia menyalahkan mereka yang dijuluki "janda hitam" atas sejumlah serangan bunuh diri sebelumnya di negeri itu. Istilah janda hitam itu merujuk pada keyakinan bahwa para perempuan yang melakukan serangan bunuh diri pada masa lalu di Rusia melakukan hal itu untuk membalas kematian suami atau para kerabat laki-laki mereka.

Kota resor di Laut Hitam itu akan menjadi tuan rumah pertandingan olimpiade tersebut di tengah kekhawatiran tentang keamanan dan potensi serangan teroris. Kota Volgograd yang terletak di selatan negara itu terguncang oleh dua bom bunuh diri pada akhir Desember lalu. Serangan itu menewaskan 34 orang dan melukai puluhan lainnya. Sebuah kelompok militan Islam di Dagestan mem-posting video pada hari Minggu yang menyatakan bertanggung jawab atas serangkaian pengeboman dan mengancam akan menyerang Olimpiade Sochi, sekitar 500 kilometer di sebelah barat Dagestan.

McCaul, seorang Republikan dari Texas, mengatakan, dia telah melakukan sejumlah pertemuan dengan para pejabat di Moskwa dan Sochi, dan telah diberi pengarahan oleh pusat operasi gabungan di Sochi, yang bertanggung jawab untuk masalah keamanan secara keseluruhan di daerah itu. "Salah satu perbaikan yang saya akan minta dari pihak Rusia adalah untuk memungkinkan badan intelijen kami berkoordinasi dan bekerja sama lebih baik dengan mereka," kata McCaul. Menurut dia, meskipun pihak Rusia yakin bahwa mereka bisa menjamin keamanan, AS punya informasi yang dapat membantu menjaga pelaksanaan olimpiade itu.


worldatlas.com Sochi, kota tempat Olimpiade Musim Dingin 2014 digelar, dalam peta Rusia
Anggota Kongres itu juga menyatakan keprihatinan bahwa para teroris bisa masuk ke Sochi sebelum keamanan diperketat. "Berapa banyak sel potensial ada di Sochi dan perkampungan olimpiade?" katanya. "Namun, setelah pengamanan yang ketat diterapkan, kita punya satu orang ini yang tampaknya telah mampu menembus itu. Itu menunjukkan adanya kerentanan."

Informasi dari pihak kepolisian disebarkan ke staf hotel, termasuk foto dua perempuan yang mengenakan kerudung, yaitu Zaira Aliyeva (26) dan Dzhannet Tsakhayeva (34). Informasi itu menyatakan bahwa mereka telah dilatih "untuk melakukan tindak terorisme." Diperingatkan bahwa dua perempuan itu "mungkin sudah berada di antara kita", tetapi tidak seperti Ibragimova, mereka tidak dikatakan telah berada di Sochi.

Tidak ada informasi lebih lanjut yang diberikan tentang dua perempuan atau motivasi mereka.

Olimpiade Sochi akan diselenggarakan pada 7-23 Februari. Rusia telah melakukan operasi keamanan intens di kota itu. Namun, ada kekhawatiran bahwa "sasaran empuk" di luar tempat olimpiade, seperti bus dan fasilitas wisata, rentan terhadap serangan.

Tentara Rusia juga telah aktif melawan militan di Dagestan, salah satu wilayah dengan populasi mayoritas Muslim di Kaukasus Utara, Rusia, dan merupakan pusat pemberontakan Islam yang melanda wilayah tersebut. Selasa lalu, pasukan pemerintah menembak keamanan mati pemimpin sebuah kelompok militan, kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Fatina Ubaidatova. Dia mengatakan, militan itu, Eldar Magatov, dicari terkait serangan terhadap pasukan keamanan, sejumlah aksi pengeboman, dan pemerasan terhadap para pengusaha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com