Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Miras Picu Tawuran Dua Malam Berturut-turut di Sydney

Kompas.com - 20/01/2014, 06:27 WIB

Kepolisian Australia terpaksa menerjunkan pasukan anti huru-hara untuk menangani perkelahian massal yang melanda kawasan pusat bisnis di Sydney pada Sabtu (18/1/2014) dan Minggu (19/1/2014) malam.

Kerusuhan yang diduga dipicu pengaruh minum-minuman keras (miras) itu terjadi di tengah keprihatinan atas maraknya kekerasan seperti itu di kota tersebut.

Perkelahian massal di Sydney antara lain terjadi di Angel Place, di belakang Ivy Bar dan kemudian merembet ke Jalan George. Perkelahian ini sempat memblokir lalu lintas di kawasan itu sepanjang Minggu dini hari.

Petugas kepolisian dilaporkan telah membekuk dua orang untuk meredakan kekacauan di kawasan itu.

"Mereka ditahan oleh petugas ketertiban umum dan pasukan anti huru-hara dan kemungkinan akan dijerat dengan pasal pelanggaran perilaku ofensif," kata Inspektur Stewart Leggat.

Perkelahian massal juga terjadi di lapangan World, satu kilometer dari Angel Place. Saksi mata menyatakan polisi terpaksa menembakan semprotan air paprika untuk menghentikan kerusuhan.

Sementara itu, seorang pria dilarikan ke rumah sakit setelah ditemukan tergeletak tidak sadarkan diri di Jalan Sussex dekat pasar Haymarket.

Korban lainnya adalah seorang pria berusia 21 tahun yang terkena luka ringan berupa pukulan dibagian kepalanya ketika keluar dari hotel tempatnya menginap.

Sebelumnya pada Sabtu malam seorang pria juga telah dilarikan ke rumah sakit setelah terkena tikaman di bagian kepala di kawasan Redfern.

Minuman keras

Inspektur Leggat mengatakan perkelahian massal seperti ini biasanya dipicu oleh pengaruh minum-minuman keras. Hal serupa pernah juga tejadi sebelumnya.

"Kejadian ini sangat tipikal terjadi di hari Kamis, Jumat, dan malam minggu," katanya.

Ini merupakan malam kedua terjadi perkelahian massal di Sydney. Kepolisian pada Sabtu dini hari juga menangani perkelahian di sejumlah tempat di Sydney.

Terkait insiden perkelahian massal terakhir ini, Pemimpin Oposisi Federal, Bill Shorten mendesak pemerintah federal untuk mendanai kampanye "Satu Pukulan Bisa Membunuh" yang dibintangi petinju Danny Green.

Iklan layanan masyarakat itu sudah dibuat lebih dari satu tahun lalu menyusul terjadinya penyerangan di Perth, tapi Shorten mengatakan pemerintah harus membayar penayangan iklan tersebut di TV nasional.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com