Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Si Penginspirasi Ini "Pergi" pada Usia 17 Tahun...

Kompas.com - 13/01/2014, 00:52 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber CNN

BOSTON, KOMPAS.com — Sabtu (10/1/2014), Sam Berns dijadwalkan hadir di tengah Stadion Gillete. Di kiri dan kanannya para pemain New England Patriots mengapit. Kehadirannya akan disambut sorakan dari 70.000 penonton.

Namun, itu tak pernah terjadi. Alih-alih mendapatkan kapten kehormatan di play-off NFL saat berhadapan dengan tim Indianapolis Colts, The Patriots justru mengawali pertandingan tersebut dengan mengheningkan cipta. Ya, mengheningkan cipta untuk Berns, inspirasi mereka.

Sam Berns mangkat pada umur 17, Jumat (9/1/2014). Menderita progeria, penuaan dini, Sam adalah inspirasi bagi banyak orang yang mengenal dan tahu kisahnya. Progeria adalah penyakit genetik yang langka.

"Dia adalah pemuda spesial dan inspiratif, dengan kisah dan pandangan positifnya tentang kehidupan telah menyentuh hati saya," kata pemilik Patriots, Robert Kraft. Kisah hidup Sam telah dibuat film dokumenter oleh HBO, berjudul Hidup Menurut Sam.

Resminya, penyakit Sam bernama Hutchinson Gilford Progeria Syndrom. Sam terakhir kali berbicara tentang penyakitnya dalam sebuah konferensi pada Oktober 2013. "Meski saya memiliki banyak hambatan dalam hidup saya, saya tak ingin orang-orang merasa buruk untuk saya," ujar dia.

Dengan kondisinya, pelajar SMA Foxborough ini bergabung dengan grup drumband sekolahnya. Dia tak membiarkan fakta bahwa berat badannya hanya 50 pon, sekitar 22 kilogram, maupun harapan hidup penderita progeria hanya 13 tahun, mengecilkan hatinya. Dia tetap hadir pula di pesta dansa sekolah. Sepanjang usianya, dia berdiri gagah.

Progeria diperkirakan terjadi pada 1 dari 4 juta sampai 8 juta bayi. Namun, hanya sekitar 200 penderita yang bertahan hidup di seluruh dunia. Mutasi genetik menyebabkan penderita progeria menghasilkan protein progerin yang menghambat fungsi normal sel.

Anak-anak penderita progeria akan mengalami penuaan dengan cepat. Mereka kehilangan lemak tubuh dan rambut, serta tak punya kemampuan untuk menambah berat badan. Kondisi tersebut membuat mereka rentan mengalami pengeroposan tulang, osteoporosis.

"Untuk segalanya, saya tidak mau membuang energi untuk merasa buruk," kata Berns. "Saya dikelilingi orang-orang yang saya ingin bersama mereka. Saya terus bergerak maju." Sikap Berns berpengaruh pada banyak orang, baik warga biasa maupun selebriti.

Ucapan dukacita untuk Berns pun membanjir dari banyak kalangan. "Dia adalah inspirasi bagi semua orang. Kamu akan sangat dirindukan," tulis salah satu ungkapan duka untuknya melalui Twitter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com