Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Warga Indonesia Berperang di Suriah?

Kompas.com - 10/01/2014, 08:32 WIB
KAIRO, KOMPAS.COM — Pertempuran sengit antara milisi Negara Islam di Irak dan Suriah dan berbagai faksi kelompok oposisi Suriah terus berlanjut hingga Kamis (9/1/2014). Pada saat yang sama, muncul kabar tentang adanya 45 warga negara Indonesia yang turut berperang di Suriah dan kini ditahan pihak Pemerintah Suriah.

Pejabat fungsi politik Kedutaan Besar RI di Damaskus, Iskandar, mengungkapkan, agak sulit mengonfirmasi kebenaran berita tentang adanya 45 ”jihadis” asal Indonesia yang ditahan Pemerintah Suriah itu.

”Kami kadang dapat informasi dari Pemerintah Suriah bahwa ada warga Indonesia ikut berperang di negara itu. Namun, setelah pihak KBRI mengonfirmasi tentang sejauh mana kebenaran informasi tersebut, pihak Pemerintah Suriah tidak menjawab,” ungkap Iskandar kepada Kompas melalui sambungan telepon internasional. Demikian dilaporkan wartawan Kompas, Musthafa Abd Rahman, dari Kairo, Mesir.

Menurut Iskandar, bisa saja media setempat di Suriah memberitakan ada WNI ikut berperang di negara itu atau ada berita 45 ”jihadis” asal Indonesia ditahan Pemerintah Suriah. Namun, pemberitaan media setempat sulit dipertanggungjawabkan karena semua media propemerintah.

Iskandar mengakui, jika benar ada WNI ikut berperang di Suriah, akan sulit dideteksi karena mereka masuk Suriah secara ilegal dan biasanya mereka berada di wilayah Suriah bagian utara yang sebagian besar dikuasai kubu oposisi.

Seperti diketahui, salah satu laman berita di Indonesia memberitakan Pemerintah Suriah menahan ”45 jihadis asal Indonesia”. Mereka disebut menyusup ke negara bergolak itu dua bulan lalu untuk bergabung dengan jaringan Al Qaeda.

Makin terdesak

Posisi milisi Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIL) di Suriah utara terus terdesak. ISIL telah kehilangan markas utamanya di kota Aleppo setelah dipukul mundur oleh gabungan kelompok oposisi lain.

Namun, pertempuran sengit masih terjadi antara ISIL dan kelompok bersenjata Front Islami di kota Albab dan Ratyan dekat kota Aleppo. ISIL dan Front Islami juga terlibat pertempuran di kota Aldana di Provinsi Idlib dan kota Raqqa. Front Islami adalah gabungan kelompok-kelompok oposisi di Suriah yang berhaluan Islamis.

ISIL juga mulai menggunakan bom mobil untuk menyerang markas Gerakan Pembebasan Suriah yang berafiliasi ke Front Islami di kota Al Mayandine dekat kota Deir El-Zor. ISIL, Rabu malam lalu, juga menyerang posisi Brigade Islam di kota Albab dengan bom mobil. Sedikitnya empat anggota Brigade Islam tewas dalam insiden itu.

Pertempuran antara ISIL dan kelompok oposisi Suriah di sejumlah kota sejak Kamis pekan lalu telah membawa korban 336 orang tewas. Pertempuran di antara sesama pasukan oposisi ini membuat perang saudara yang telah berlangsung hampir tiga tahun di Suriah menjadi makin kompleks.

Mengusir ISIL

Di Irak, Perdana Menteri Nouri al-Maliki kembali meminta penduduk Fallujah mengusir anggota ISIL dari kota itu untuk mencegah serangan besar-besaran pasukan pemerintah. Maliki juga berjanji memberi pengampunan kepada anggota ISIL yang keluar dari organisasi itu.

Panglima angkatan udara Irak, Mayor Jenderal Hamid el-Maliki, seperti dikutip stasiun televisi Al Jazeera, mengklaim pesawat tempur Irak telah melumpuhkan 60 persen kekuatan tempur ISIL di Provinsi Al Anbar.

Pasukan darat Irak dengan menggunakan tank dan helikopter juga menyerang posisi ISIL di Distrik Khalidiyah, sekitar 20 kilometer arah timur Ramadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com