Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemburuan Ribuan Polisi Jepang Berakhir dengan Penangkapan Tersangka Pemerkosa

Kompas.com - 09/01/2014, 14:42 WIB
TOKYO, KOMPAS.COM — Sebuah pemburuan besar-besaran yang melibatkan ribuan polisi Jepang yang membanjiri jalanan berakhir dengan penangkapan seorang tersangka pemerkosaan, Kamis (9/1/2014). Penangkapan tersangka yang sebelumnya melarikan diri itu disiarkan secara langsung di televisi.

Tayangan televisi yang gambarnya diambil dari helikopter menunjukkan puluhan petugas polisi berpakaian preman dan berpakaian seragam mengelilingi seorang pria yang diyakini sebagai Yuta Sugimoto (20 tahun), yang melarikan diri dari kantor kejaksaan di Kawasaki, sebuah kota pelabuhan di selatan Tokyo.

Sugimoto sudah dalam pelarian sejak Selasa lalu setelah melarikan diri pada saat istirahat dalam  proses interogasi terkait pemerkosaan beramai-ramai dan perampokan terhadap seorang perempuan muda di kota itu pada tanggal 2 Januari. Sekitar 4.000 polisi pun dikerahkan, bersama ratusan kendaraan, helikopter, kapal, dan anjing pelacak untuk memburu tersangka itu. Demikian kata sejumlah laporan.

Sekolah-sekolah di daerah itu menginstruksikan para siswa mereka untuk tidak pergi sendirian dan orangtua murid mengatakan kepada wartawan televisi bahwa mereka cemas dengan keselamatan anak-anak mereka di negara di mana tingkat kejahatan dengan kekerasan sangat rendah.

Lembaga penyiaran NHK melakukan siaran langsung yang panjang tentang penangkapan pada Kamis itu. Hal itu mencerminkan minat media dan kepentingan publik dalam kasus tersebut. Tayangan televisi menunjukkan seorang pria, yang kepalanya ditutup, dituntun puluhan petugas di sepanjang jalan berhutan, sebelum kemudian didorong ke sebuah mobil polisi yang menunggu di daerah dekat kota Yokohama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com