Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Bantah Pakai Anak Perempuan untuk Serangan Bunuh Diri

Kompas.com - 08/01/2014, 16:24 WIB
KABUL, KOMPAS.com — Kelompok Taliban Afganistan, Rabu (8/1/2014), membantah telah menggunakan bocah perempuan berusia 10 tahun untuk melakukan serangan bom bunuh diri ke sebuah kantor polisi Afganistan.

"Kami tak pernah melakukan itu, terutama menggunakan anak perempuan," kata Juru Bicara Taliban Qari Yousef Ahamdi.

Bocah perempuan yang hanya diidentifikasi bernama Spozhmai itu ditahan polisi pada Senin (6/1/2014) dan kakak laki-lakinya bernama Zahir diyakini adalah seorang anggota Taliban.

Saat jumpa pers, Spozhmai mengatakan, dia disuruh kakak laki-lakinya mendekati sebuah pos polisi dan meminta petugas memberinya tumbangan ke Provinsi Kunar.

"Saya bersedia, lalu dia memasangkan rompi di tubuh saya sambil mengatakan saya harus pergi pada pagi hari," kata Spozhmai kepada Associated Press.

Namun, setelah dia dan kakaknya menginap di satu tempat, dia kemudian berubah pikiran.

"Saya katakan tidak mau pergi. Dia kemudian melepas rompi itu dan mencoba meyakinkan saya bahwa polisi akan mati dan saya tetap hidup," tambah bocah itu.

Polisi mengatakan, mereka memercayai keterangan yang diberikan Spozhmai.

"Zahir kabur membawa rompi bom bunuh diri itu, tetapi bocah itu masih berada di tempatnya ketika komandan batalion mendengar suaranya. Kami kemudian mengepung tempat itu dan kemudian membawa gadis itu," kata seorang perwira polisi Kolonel Hamidullah Sediqi.

Sementara itu, Human Right Watch (HRW) mengatakan, pemberontak Afganistan beberapa kali diketahui menggunakan anak-anak untuk melakukan serangan bunuh diri. Namun, anak perempuan jarang digunakan dalam serangan bunuh diri.

HRW mencatat, pada 2011, seorang bocah perempuan berusia 8 tahun yang disuruh Taliban membawa tas berisi bahan peledak ke sebuah pos polisi di Provinsi Uruzgan tewas ketika bahan peledak dalam tas tersebut diaktifkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com