Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Militer Irak Tunda Serangan ke Kota Fallujah

Kompas.com - 07/01/2014, 20:48 WIB
RAMADI, KOMPAS.com - Militer Irak menunda serangan besar-besaran ke kota Fallujah yang dikuasai kelompok militan Negeri Islam Irak dan Mediterania Timur (ISIL) karena khawatir menimbulkan korban warga sipil. Demikian seorang pejabat Irak menjelaskan, Selasa (7/1/2014).

Sementara itu, di kota Ramadi pertempuran terus berlangsung dan serangan peluru kendali menewaskan setidaknya 29 orang.

"Tak mungkin menyerang Fallujah saat ini, karena kami khawatir akan jatuhnya korban warga sipil," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Irak, Letjen Mohammed al-Askari.

Selain itu, serangan militer ke kota yang mayoritas penduduknya adalah warga Muslim Sunni juga sangat sensitif secara politik.

Serangan ke Fallujah dikhawatirkan akan semakin meruncingkan ketegangan antara warga minoritas Sunni dan pemerintah yang dikuasai pemeluk Syiah.

Sementara itu, pada Senin (6/1/2014) malam, pasukan Irak dibantu milisi suku-suku mencoba merebut kota Ramadi dari tangan ISIL, namun upaya tersebut gagal.

"Pasukan pemerintah dan milisi anti-Al Qaeda semalam mencoba memasuki wilayah kota yang dikuasai ISIL dari sebelah selatan kota," kata seorang perwira polisi.

"Baku tembak dimulai pada pukul 23.00 dan berlanjut hingga 06.00. Namun, pasukan kami tak bisa memasuki kota dan ISIL masih menduduki kota," tambah perwira itu.

Berdasarkan informasi dari dokter Ahmed Abdul Salam yang bertugas di RS Ramadi, sedikitnya empat orang warga sipil tewas dan 14 orang lainnya terluka akibat baku tembak itu.

Pada Selasa, pasukan Irak melancarkan serangan rudal ke arah kubu ISIL di Ramadi. Serangan itu menewaskan sedikitnya 25 orang.

Sebelumya PM Irak Nuri Al Maliki mengimbau rakyat Fallujah untuk mengusir "teroris" agar serangan militer tidak perlu dilakukan.

Namun, salah seorang kepala suku Sheikh Ali al-Hamad kepada AFP mengklaim bahwa para pejuang ISIL sudah meninggalkan Fallujah dan kota itu kini berada di bawah kendali milisi kesukuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com