Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha China Ingin Bangun Kembali "New York Times"

Kompas.com - 06/01/2014, 12:27 WIB

BEIJING, KOMPAS.COM - Seorang taipan China, Senin (6/1/2014), mengatakan dia serius tentang membeli New York Times dan ingin "membangun kembali kredibilitas dan pengaruh koran itu" dengan mereformasi liputannya yang memenangkan penghargaan tentang China.

Chen Guangbiao, yang terdaftar sebagai salah satu dari 400 orang terkaya China dan seorang pria yang dikenal suka publisitas dengan memberi bantuan amal, menulis sebuah opini di harian Global Times yang dikelola negara dengan judul, "Saya berniat membeli New York Times, jangan anggap itu sebagai lelucon". Chen menulis, "Tradisi dan gaya The New York Times membuatnya sangat sulit memiliki liputan yang obyektif tentang China. Jika kita bisa membelinya, nadanya mungkin berbalik. Karena itu saya telah terlibat dalam mendiskusikan hal-hal yang berhubungan dengan akuisisi koran itu dengan sejumlah investor yang berminat."

New York Times telah menerbitkan sejumlah laporan tentang China yang memenangkan penghargaan, seperti sebuah laporan investigasi tahun 2012 terkait kekayaan keluarga  Wen Jiabao yang menjadi perdana menteri ketika itu. Laporan itu dianugerahi Hadiah Pulitzer. Situs web koran itu, sejak saat itu, diblokir di China dan sejumlah wartawannya mengalami kesulitan untuk mendapatkan visa ke China.

Media pemerintah China dan para pejabat negara itu sering menafsirkan kritik pihak luar negeri terhadap Partai Komunis yang berkuasa sebagai serangan terhadap negara itu.

Chen menambahkan, jika dia berhasil, dia "akan melakukan beberapa reformasi yang diperlukan. Tujuan utama reformasi itu adalah membuat laporan koran itu lebih otentik dan obyektif, sehingga bisa membangun kembali kredibilitas dan pengaruhnya".

Chen mengatakan, dia pertama kali punya ide ingin membeli koran itu ketika dia memasukkan iklan ke New York Times pada Desember 2012 yang menegaskan kedaulatan China atas sekelompok pulau yang disengketakan disebut Diaoyus oleh China dan Senkakus oleh Jepang. "Saya mengetahui orang-orang Amerika tahu sedikit tentang China yang beradab dan terbuka yang telah menikmati pembangunan yang belum pernah terjadi sebelumnya," tulis Chen.

Senin lalu, Chen mengatakan pada sebuah acara di kota Shenzhen di China selatan bahwa dia berencana untuk melakukan perjalanan ke AS "guna membahas akuisisi" koran itu. Namun banyak pihak menganggap pernyataannya itu sebagai jurus terbaru untuk menarik perhatian. Empat hari kemudian, Chen dilihat seorang wartawan Chinese Business News di Bandara John F. Kennedy, New York.

Seorang juru bicara New York Times mengatakan kepada reporter koran itu minggu lalu bahwa perusahaan tersebut "tidak punya informasi" tentang negosiasi dengan Chen.

Chen membangun kekayaannya, diperkirakan mencapai lima miliar yuan (atau 825 juta dollar AS) berdasarkan laporan Hurun Report, di perusahaan daur ulang Huangpu Renewable Resources Utilisation Group.

Namun Chen telah diejek para pengamat sebagai orang doyan publikasi yang berusaha keras mencari perhatian. Di masa lalu, dia telah menjual "udara segar dalam kemasan" kepada penduduk Beijing yang terpapar asap dan baru-baru ini berpose di depan dinding yang terbuat dari ribuan " batu bata " yang terbuat dari uang kertas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com