Sudah Terevakuasi, Penumpang Kapal yang Terjebak di Antartika

CANBERRA, KOMPAS.com — Sebanyak 52 penumpang kapal yang terjebak lautan beku Antartika telah dievakuasi, Kamis (2/1/2014). Mereka dijemput menggunakan helikopter milik China, dalam penyelamatan yang dramatis.

Operasi penyelamatan internasional dilakukan beberapa kali sejak menjelang Natal 2013. Badai salju yang membutakan, dengan angin kencang, kabut tebal, dan lautan yang membeku, memaksa tim penyelamat membatalkan upaya penyelamatan.

Setelah diturunkan dari helikopter ke kapal berbendera China, para penumpang semula direncanakan akan melanjutkan perjalanan dengan tongkang menuju kapal Aurora milik Australia untuk kemudian berlayar sampai ke Pulau Tasmania di wilayah Selandia Baru. Perjalanan ke Tasmania diperkirakan butuh waktu dua pekan.

"Saya pikir semua orang lega dan senang bisa menuju kapal pemecah es Australia dan kemudian pulang," kata pemimpin ekspedisi, Chris Turney, kepada Associated Press melalui telepon satelit, dari Antartika.

Penyelamatan tidak menyertakan 22 awak kapal Akademik Shokalskiy. Mereka tetap berada di kapal yang terperangkap es.

Kondisi kapal ini dinyatakan tak terancam tenggelam, dengan bekal logistik diperkirakan cukup untuk beberapa pekan mendatang. Rencananya, mereka akan menunggu lautan mencair kembali dan keluar dari kawasan Antartika.

Kapal Akademik Shokalskiy lepas jangkar dari Selandia Baru pada 28 November 2013. Mereka terjebak badai salju yang mendorong es mengitari kapal, sekitar 2.700 kilometer dari Hobart, Tasmania.

Tiga upaya penyelamatan sebelumnya sudah gagal. Upaya pada Kamis pun nyaris kembali gagal setelah tongkang dari kapal China juga terjebak es.

Penyelamatan akhirnya tetap bisa dilakukan dengan perubahan rencana drastis. Helikopter tak jadi menurunkan orang-orang itu ke kapal China, tetapi langsung mendaratkan mereka di atas bongkah es yang mengapung di dekat Aurora. Dari atas es tersebut, para penumpang Akademik Shokalskiy ini dijemput perahu dari Aurora.

Kapal Akademik Shokalskiy terjebak lautan yang membeku dalam perjalanan napak tilas ekspedisi tokoh peneliti Australia, Sir Douglas Mawson, pada 1911-1913.