Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadiah Natal Terbaik dari Iran untuk Amerika...

Kompas.com - 02/01/2014, 04:57 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber AP

KOMPAS.com — Seorang perawat rumah sakit di Amerika Serikat mencium kening seorang pasiennya. Enam ribu mil dari ranjang rumah sakit itu, keluarga Sanaz Nezami di Iran menyaksikannya dari layar komputer, dan menangis.

Sanaz Nezami (27), perempuan dengan kemampuan tiga bahasa, datang ke Amerika Serikat untuk belajar di Universitas Teknologi Michigan. Nasib bicara lain. Nezami justru mengalami mati otak setelah dipukuli suaminya, ketika baru beberapa jam dia membongkar tas di Amerika.

Teknologi memungkinkan keluarga Nezami melihat saat-saat terakhir putri mereka. Berdasarkan iman mereka, keluarga Nezami menyetujui rumah sakit melakukan tindakan yang akan menjadi sumbangan luar biasa dari hidup Nezami.

Jantung, paru-paru, dan organ dalam Nezami akan disumbangkan untuk menyelamatkan tujuh nyawa pasien di rumah sakit Amerika. Hadiah luar biasa yang hanya diberikan oleh kurang dari 1 persen penghuni bumi hari ini.

"Kami ingin Tuhan membuat mukjizat dan membawa Sanaz hidup kembali," kata saudara Nezami, Sara Nezami, melalui pembicaraan telepon ke Teheran. "Namun ini juga adalah sebuah keajaiban. Sanaz memberikan hidupnya untuk memberi kehidupan (kepada orang lain)."

Seorang perawat Sanaz Nezami mengatakan, pengalaman ini telah membuka mata para staf rumah sakit. "Keluarga itu bersedia untuk memercayai kami setelah tahu Sanaz tak akan kembali (hidup)," kata Kim Grutt, perawat itu.

Kisah Nezami

Pada Agustus 2013, Nezami menikahi Nima Nassiri di Turki. Mereka kemudian tinggal bersama di Los Angeles, Amerika Serikat, tempat Nassiri lahir dan dibesarkan. Adik Nezami mengatakan, pasangan itu bertemu lewat internet.

Nezami yang lahir dan besar di Teheran memiliki gelar sarjana tenik dan master bahasa Perancis. Keberangkatannya ke Amerika Serikat untuk mendapatkan gelar doktoral di bidang teknik lingkungan.

Pengantin baru itu kemudian berangkat ke California. Mereka menyewa rumah di Michigan pada November 2013. Selama waktu itu, Nezami berkomunikasi dengan keluarganya di Teheran melalui e-mail, layanan pesan, dan video call.

Pada 7 Desember 2013, Nezami meminta saudara perempuannya melakukan koreksi terjemahan bahasa Inggris ke bahasa Persia yang dia kerjakan sebagai sampingan. "Saya terkejut," kata Sara mengawali penuturan yang berawal dari permintaan koreksi tersebut.

"Sanaz adalah gadis yang sangat presisi, tetapi dia menghilangkan beberapa baris (dalam terjemahan itu). Saya bertanya kepadanya, 'Kamu baik-baik saja?' Dia menjawab tak ada masalah," tutur Sara.

Namun, keesokan hari setelah komunikasi soal terjemahan itu, Sanaz Nezami dilarikan ke rumah sakit dengan cedera berat di kepala dan kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Umum Marquette. Polisi berkeyakinan, Nezami dihajar suaminya yang belakangan didakwa melakukan pembunuhan tingkat dua.

"Otaknya begitu bengkak dan rusak. Tidak ada aliran darah sama sekali," ujar Gail Brandly, pengawas perawat rumah sakit, tentang cedera Nezami. Karena tidak ada seorang pun di Michigan mengenal Nezami, Brandly mencoba peruntungan dengan mencari informasi melalui Google.

Dari laman internet, figur orang asing yang tak lagi bisa berbicara untuk dirinya sendiri itu "memperkenalkan diri". Riwayat hidup Nezami mencantumkan kemampuannya dalam bahasa Perancis, Inggris, dan Persia.

Halaman:
Baca tentang
Sumber AP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com