Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibebaskan, 4 Personel Militer AS yang Ditahan di Libya

Kompas.com - 28/12/2013, 14:47 WIB
WASHINGTON, KOMPAS.COM - Empat personel militer AS telah dibebaskan setelah sempat ditahan oleh pemerintah Libya, kata seorang pejabat AS kepada kantor berita AFP, Sabtu (28/12) hari waktu setempat. Keempatnya dibebaskan hanya dua jam setelah Departemen Luar Negeri AS mengumumkan penahanan mereka, kata pejabat itu, yang tidak mau namanya disebutkan.

Departemen Luar Negeri maupun Pentagon tidak memberikan informasi lebih lanjut tentang kasus itu.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Jen Psaki, yang beberapa jam sebelumnya mengumumkan bahwa warga Amerika itu telah ditahan, tidak mengatakan mengapa mereka ditahan. Psaki juga membenarkan pembebasan itu. "Keempat personel militer AS yang ditahan di tahanan pemerintah Libya telah dibebaskan," kata Psaki dalam sebuah pernyataan singkat beberapa saat setelah Jumat tengah malam. "Kami masih berusaha mengumpulkan fakta-fakta terkait kejadian itu."

Menurut Psaki, keempat orang itu sedang bertugas di daerah dekat Sabratha ketika mereka ditangkap dan dibawa ke tahanan." Sabratha, yang dikenal dengan reruntuhan bagunan Romawi-nya, terletak sekitar 65 kilometer di sebelah barat ibukota Tripoli.

"Kami sangat menghargai hubungan kami dengan Libya yang baru," kata Psaki. "Kami punya kemitraan strategis berdasarkan kepentingan bersama dan dukungan yang kuat bagi transisi demokrasi Libya."

Harian New York Times, yang mengutip pejabat AS yang tidak disebutkan namanya, sebelumnya melaporkan bahwa para tahanan itu merupakan bagian dari tim keamanan di kedutaan besar AS di Tripoli.

Warga AS di Libya sudah beberapa kali menjadi sasaran sejak 2011, ketika rezim Moamar Khadafy digulingkan oleh kelompok pemberontak lokal yang didukung kekuatan udara AS dan NATO. Pada September 2012, empat orang, termasuk Duta Besar AS untuk Libya, tewas dalam serangan di konsulat AS di kota Benghazi di Libya bagian timur yang diduga telah dilancarkan kelompok bersenjata yang punya hubungan dengan Al Qaeda. Pada awal bulan ini, seorang guru Amerika ditembak mati ketika tengah lari pagi di Benghazi. Serangan terakhir itu diguga dilakukan gerilyawan Islam.

Pada awal Oktober, pasukan komando AS menangkap Abu Anas Al Libi, yang dianggap sebagai tokoh sinior A Qaeda, di jalanan Tripoli lalu membawanya pergi untuk ditahan di atas kapal perang AS. Al Libi telah didakwa terkait bom kembar tahun 1998 terhadap kedutaan besar AS di Afrika timur.

Pemerintah baru Libya sedang berjuang untuk mengintegrasikan kelompok-kelompok pemberontak yang telah membantu menggulingkan rezim Khadafy ke dalam angkatan bersenjata reguler negara itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com