Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Tahun, Komunitas di Australia Menentang Kehadiran McDonald's

Kompas.com - 25/12/2013, 14:59 WIB


Sudah lebih dari dua tahun, warga di Kota Tecoma, Victoria, menggelar protes menentang pembangunan restoran cepat saji asal Amerika Serikat, McDonald's.

Tecoma, sekitar satu jam dari kota Melbourne, dikelilingi oleh hutan lindung, termasuk Taman Nasional Victoria dan Pegunungan Dandenong, yang ramai dikunjungi turis dari dalam dan luar Australia.

Warga Tecoma menggelar kampanye menentang pembangunan restoran cepat saji, McDonald's, yang akan membuka outlet 24 jam dilengkapi layanan drive thru.

Juru bicara kampanye anti-McDonald's, Garry Muratore, mengatakan, rencana pembangunan ditentang oleh mayoritas warga Tecoma.

"Kita melakukan survei dan hasilnya 9 dari 10 orang di sini tidak ingin ada McDonald's. Alasannya sangat jelas, ini adalah komunitas yang kecil, nyaris seperti pedesaan. Lokasi pembangunan terlalu dekat dengan hutan lindung, sekolah, dan taman kanak-kanak," ujar Garry.

Pada Juli 2013, McDonald's memulai pembangunan outlet-nya dengan merobohkan sejumlah bangunan. Pengunjuk rasa pun sempat menduduki lokasi yang berakhir dengan ditahannya delapan pengunjuk rasa oleh pihak kepolisian.

Mereka dihadapkan dengan tuntutan dari McDonald's karena dianggap telah menghalangi proses pembangunan, selain juga membahayakan keselamatan jiwa mereka sendiri.

Tiga bulan kemudian, McDonald's membatalkan tuntutan kepada pengunjuk rasa yang ditahan.

CEO McDonald's Australia Catriona Nobel mengatakan kepada program ABC, 7:30, bahwa ia terkejut dengan respons dari sejumlah warga.

"Secara reguler, saya mendapat e-mail dari warga di sana yang mengatakan keberadaan kami diinginkan."

"Dan banyak bisnis di sana yang mendukung kami. Karenanya, saya terkejut dengan penolakan yang kencang dan agresif terhadap kami," ujar Catriona.

Astrid Brockdorff adalah salah satu warga Tecoma yang khawatir keberadaan McDonald's di daerahnya bisa menganggu pola makan anak-anak.

"Penelitian menunjukkan bahwa kemungkinan kita memilih makanan yang tidak sehat adalah kecil kalau memang tidak tersedia."

"Tapi, kalau tersedia langsung di muka kita, ini memberikan pesan kepada anak-anak bahwa makanan ini baik dan normal. Dan kita punya masalah besar soal obesitas di Australia," tegas Astrid saat sejumlah warga menggelar "No Open Party Extravaganza", akhir November lalu.

Perayaan tersebut digelar untuk merayakan bahwa McDonald's belum membuka restorannya atau mundur dari jadwal semula.

Baru pada pertengahan Desember 2013, McDonald's memulai kembali pembangunan dengan pemasangan kerangka dan fondasi di lokasi.

Namun, sejumlah warga mengaku tidak akan menyerah untuk menentang pembangunan McDonald's. Mereka akan melancarkan aksi dan unjuk rasa lainnya saat McDonald's dibuka di lokasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com