Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paus: Jangan Sombong dan Egois!

Kompas.com - 25/12/2013, 06:26 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber Reuters
VATIKAN, KOMPAS.com — Merayakan Natal pertama sebagai pemimpin 1,2 miliar umat Katolik Roma, Selasa (24/12/2013), Paus Fransiskus mendesak masyarakat menghindari kesombongan dan keegoisan serta membuka hati pada Allah dan sesama.

Fransiskus sejak Maret 2013 menjadi Paus berdarah non-Eropa pertama dalam 1.300 tahun terakhir. Misa malam Natal yang dipimpinnya, Selasa, diikuti sekitar 10.000 orang di Basilika Santo Petrus dengan ratusan orang lain menonton melalui layar raksasa di alun-alun.

Lonceng besar basilika, lonceng yang sama sebagai penanda keterpilihannya sebagai Paus pada 13 Maret 2013, berdentang ketika terdengar lantunan Gloria oleh Sistine Chapel Choir.

Paus menyampaikan khotbah singkat dan sederhana saja. "Manusia dapat memilih antara gelap dan terang."

"... Pada setiap orang ada saat-saat terang maupun gelap, setia dan selingkuh, taat dan memberontak, menjadi peziarah atau luntang-lantung," kata Paus yang berbicara dalam bahasa Italia.

"Dalam sejarah pribadi kita, ada saat terang dan gelap, cahaya dan bayangan. Jika kita mengasihi Allah dan saudara-saudari kita, kita berjalan dalam terang. Tetapi jika hati kita tertutup, jika kita didominasi oleh kesombongan, tipu daya, mementingkan diri sendiri, maka kegelapan jatuh di dalam diri kita dan di sekitar kita," lanjut Paus.

Dalam misa yang diikuti pula oleh lebih dari 300 kardinal, uskup, dan imam, Paus mendesak masyarakat untuk tak takut menjangkau Tuhan.

"Jangan takut! Bapa kami penyabar, dia mencintai kita, ia memberi kita Yesus untuk membimbing kita di jalan yang mengarah ke tanah yang dijanjikan. Yesus adalah terang yang mencerahkan kegelapan. Dialah damai sejahtera kita," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com