Pertempuran meletus antara tentara yang setia kepada Presiden Salva Kiir dan mantan wakilnya Riek Machar, pekan lalu. Konflik terbuka dua politisi ini dikhawatirkan akan merembet ke persoalan etnis atau kesukuan, karena Machar berasal dari kelompok etnik Nuer, sedangkan Kiir merupakan etnis Dinka.
Koordinator misi kemanusiaan PBB di Sudan Selatan, Toby Lanzer, mengatakan, warga sipil Sudan Selatan PBB berada dalam suasana ketakutan dan putus asa akibat peningkatan kekerasan etnis tersebut.
Bantuan Makanan Terkendala
Juru bicara misi PBB di ibu kota Sudan Selatan, Juba, Joseph Contreras, mengatakan, mereka tidak mampu untuk mendistribusikan bantuan makanan kepada masyarakat yang terdampak akibat krisis politik ini.
Sebagian warga sipil Sudan Selatan meninggalkan kampung halamannya dan melarikan diri ke arah perbatasan dengan Uganda untuk menghindari pertempuran kedua kelompok. Lebih dari tiga puluh ribu warga berlindung di kantor perwakilan Misi kemanusiaan PBB di kota Juba dan Bor.
Pada Jumat (20/12) lalu, Misi PBB mengatakan, sedikitnya 11 warga sipil dan dua anggota pasukan penjaga perdamaian tewas menyusul serangan di pangkalan PBB di Sudan Selatan, Kamis (19/12).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.