Polisi menemukan mobil-mobil yang masih memiliki registrasi Jerman itu dengan menggunakan GPS. Mobil-mobil curian itu, termasuk 93 BMW, telah menimbulkan ketegangan antara Jerman dan negara Asia Tengah eks Uni Soviet itu.
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman tidak memberikan konfirmasi tentang kabar menteri luar negeri saat itu, Guido Westerwelle, yang menghubungi duta besar Tajikistan terkait kasus ini pada tahun lalu.
Namun, sang juru bicara mengatakan bahwa kedua negara sudah membicarakan kerja sama dalam menanggulangi kejahatan terorganisasi.
Ratusan mobil itu terlacak posisinya oleh gugus tugas "Westwind" yang merupakan gabungan aparat keamanan Jerman dan Lituania. Tim ini mencoba melacak GPS mobil-mobil itu. Demikian juru bicara Departemen Kehakiman Berlin, Lisa Jani.
Ketika Pemerintah Tajikistan tidak merespons permohonan bantuan untuk menyelidiki kasus ini, Menteri Kehakiman Berlin Thomas Heilmann saat itu menghubungi Guido Westerwelle.
"Sebagian besar mobil itu kini dimiliki para pebisnis atau keluarga dekat Presiden Tajikistan," kata Heilmann dalam suratnya kepada Westerwelle.
Hingga hari ini, kata Jani, Pemerintah Tajikistan belum merespons permohonan bantuan penyelidikan terkait kasus pencurian mobil itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.