Awal bulan ini, dinas intelijen dalam negeri Australia menggerebek kediaman Bernard Collaery di Canberra dan menyita sejumlah dokumen, baik dalam bentuk cetak maupun elektronik.
Collaery adalah kuasa hukum Pemerintah Timor Leste dalam sidang arbitrase di Den Haag, Belanda, yang menuduh Australia melakukan spionase terkait perjanjian pengelolaan minyak dan gas di Laut Timor.
Penggerebekan kediaman Collaery itu terjadi sebelum sidang kasus ini digelar di pengadilan arbitrase Den Haag.
Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao menyebut aksi Australia itu sebagai sebuah tindakan "rendah", dan langsung mengadukan masalah ini ke Pengadilan Internasional (ICJ) di Den Haag.
Dili menganggap penyitaan dokumen-dokumen itu melanggar kedaulatan hak negeri itu di bawah hukum internasional dan hukum domestik yang relevan.
Sementara itu, Jaksa Agung Australia George Brandis membantah bahwa penggerebekan itu merupakan upaya Australia mengintervensi kasus yang sedang berjalan di sidang arbitrasi.
Perdana Menteri Tony Abbott juga menganggap tindakan penggerebekan itu diperlukan untuk menjaga kepentingan nasional Australia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.