Pemimpin Oposisi Sudan Selatan Bantah Dalangi Kudeta

Machar malah balik menuding Presiden Salva Kiir menggunakan alasan itu untuk melakukan pembersihan terhadap lawan-lawan politiknya.

"Apa yang terjadi di Juba adalah kesalahpahaman antara anggota pasukan pengawal presiden, bukan upaya kudeta," kata Machar kepada situs berita Sudan Tribune.

Sementara itu di Juba, pasukan yang loyak kepada Presiden Salva Kiir terlibat pertempuran melawan para pengikut Machar, yang juga adalah mantan wakil presiden itu.

"Saya tak memiliki kaitan atau pengetahuan soal upaya kudeta," tambah Machar dari lokasi yang dirahasiakan.

Machar adalah satu dari lima pemimpin senior Sudan Selatan yang kabur dari kejaran pasukan pemerintah. Sementara itu, sebanyak 10 pemimpin lain termasuk sejumlah menteri kini ditahan pemerintah.

Machar menegaskan satu-satunya hal yang diinginkannya adalah mengubah  budaya partai  Gerakan Pembebasan Rakyat Sudan (SPLM). Namun, tambah Machar upaya itu gagal karena selalu dihalangi pemerintah.

"Apa yang kami inginkan adalah mengubah SPLM secara demokratis," ujar Machar.

"Namun (presiden) Salva Kiir ingin menggunakan tuduhan melakukan kudeta ini untuk menyingkirkan kami serta mengendalikan partai dan negara. Kami tak menginginkan dia menjadi presiden Sudan Selatan lagi," tambah Machar.