Lembaga Pengamat HAM Suriah mengatakan, kelompok pertama sebanyak 10 tahanan sudah dibebaskan pada Kamis (12/12) dan kelompok berikutnya segera menyusul. Sebagian besar tahanan yang dilepaskan adalah terpidana kasus-kasus kriminal.
"Pemerintah membebaskan 366 tahanan dari penjara Aleppo dengan alasan kemanusiaan dan akibat pengepungan yang dilakukan teroris," demikian laporan kantor berita SANA.
Front Al-Nusra, kelompok pemberontak yang terafiliasi dengan Al-Qaeda, sudah mengepung penjara itu selama delapan bulan.
Sementara itu, Kordinator Lembaga Pengawas HAM Suriah, Rami Abdel Rahman mengatakan kondisi di dalam penjara Aleppo sangat "mengerikan" dan tahanan dibebaskan karena merebaknya berbagai penyakit, termasuk TBC.
"Evakuasi tahanan dimulai kemarin (Kamis) dan Bulan Sabit Merah sukses membawa keluar 10 tahanan. Sisanya secara bertahap akan dibebaskan," ujar Rami.
Rami Abdel Rahman menambahkan Bulan Sabit Merah juga membagikan makanan, obat-obatan, dan pakaian ke dalam penjara yang terletak di pinggiran kota Aleppo, kota terbesar kedua di Suriah.
Sebanyak 3.000 orang ditahan di dalam penjara itu, termasuk anggota kelompok radikal Islam, para aktivis, dan anak-anak.
Pasukan pemberontak sudah beberapa kali mencoba menyerang penjara itu, namun pasukan pemerintah yang mempertahankan tempat itu selalu berhasil menangkal serangan pemberontak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.