Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Afsel Selidiki Penerjemah Bahasa Isyarat Gadungan

Kompas.com - 12/12/2013, 23:06 WIB

PRETORIA, KOMPAS.com — Pemerintah Afrika Selatan, Kamis (12/12/2013), mengatakan tengah menyelidiki mengapa sampai ada penerjemah gadungan mendapat izin keamanan pada misa untuk Nelson Mandela.

Thamasanqa Jantjie—yang berada di samping sejumlah pemimpin dunia, yang hadir dalam kebaktian untuk Mandela itu, mengatakan, kesalahan penerjemahan bahasa isyarat itu karena ia mengalami skizofrenia.

Ia mengatakan bisa melakukan tindak kekerasan bila kumat. Pemilik perusahaan yang merekrutnya, SA Interpreters, dilaporkan menghilang.

Wakil Menteri Afrika Selatan Urusan Difabel, Hendrietta Bogopane-Zulu, menyanggah bahwa Jantjie merupakan risiko keamanan dan bahwa insiden itu memalukan bagi pemerintah.

Namun, ia mengakui bahwa Jantjie bukan penerjemah profesional. Para pakar mengatakan, Jantjie menerjemahkan bahasa isyarat secara kacau selama kebaktian yang dihadiri oleh puluhan ribu orang.

Kongres Nasional Afrika (ANC) mengatakan, Jantjie pernah menjadi penerjemah beberapa kali sebelumnya dan tidak menyadari adanya keluhan terhadap kualifikasi atau kesehatannya.

Namun, ANC mengatakan, kebaktian untuk Mandela di stadion Johannesburg diorganisasi oleh negara dan bukan ANC sehingga partai yang memerintah tidak dapat berkomentar soal pengaturan keamanan.

Institut penerjemah Afrika Selatan sebelumnya mengatakan, mereka pernah menerima pengaduan soal Jantjie, tetapi ANC tidak pernah mengambil tindakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com