Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Abbott Akui Sesekali Pukul Anaknya

Kompas.com - 12/12/2013, 10:17 WIB
Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengatakan, sesekali memukul anak dengan ringan kadang menjadi pilihan bagi orangtua demi kebaikan anak itu sendiri. "Mungkin saya termasuk orangtua yang bersalah memarahi anak-anak dengan cara memukul mereka dengan ringan. Saya harus akui," katanya.

Pernyataan Abbott ini disampaikan menanggapi laporan Komisi Anak Nasional yang disampaikan ke parlemen. Komisi ini baru saja terbentuk di Australia.

Komisioner Megan Mitchell menyatakan, rekomendasi PBB meminta agar semua hukuman fisik dilarang di Australia.

Namun, PM Abbott menyatakan, dia tidak mendukung larangan seperti itu. "Sering kali isu politis ditanggapi sangat jauh, dan saya kira ini salah satu contohnya," katanya menanggapi usulan pelarangan itu.

Ia mengakui sesekali memarahi anak-anak perempuannya dengan cara memukul mereka secara ringan.

"Saya percaya semua orangtua tahu bahwa sesekali kita bisa memukul anak, tetapi bukan pukulan yang akan menyakiti mereka," kata Abbott.

Ia menambahkan, "Kita harus memperlakukan anak-anak kita secara baik, tetapi bukan berarti kita bisa bilang sama sekali tidak bisa memukul mereka."

Memukul anak saat ini telah dikategorikan pelanggaran hukum di 34 negara, termasuk Selandia Baru, Jerman, dan Spanyol.

Awal tahun ini, muncul desakan untuk melarang hukuman fisik bagi anak.

Alasannya, hukuman seperti itu meningkatkan risiko anak untuk mengalami masalah kesehatan mental pada masa depan, termasuk depresi dan perilaku agresif.

Pakar kesehatan anak, Professor Kim Oates, mengatakan, larangan ini mungkin bisa mengurangi risiko timbulnya masalah bagi masa depan anak-anak.

"Banyak pelecehan anak bermula dari tindakan memukul yang kemudian berkembang di luar kendali," kata Prof Oates.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com