Hollande menyampaikan, pernyataan ini dalam persinggahan singkat ke ibu kota Bangui, setelah menghadiri upacara mengenang Nelson Mandela di Afrika Selatan.
Hollande juga memberi tahu tentara Perancis bahwa tujuan segera mereka di Republik Afrika Tengah itu adalah untuk membatasi dan melucuti milisi dan mencegah bentrokan-bentrokan.
Ia juga menyampaikan belasungkawa kepada dua tentara Perancis yang ditembak mati oleh kawanan bersenjata tak dikenal Rabu (11/12/2013) pagi.
Sekitar 1.600 personel tentara Perancis kini bekerja sama dengan pasukan negara-negara Afrika di Republik Afrika Tengah sebagai bagian dari upaya melaksanakan mandat PBB untuk memulihkan keamanan dan melindungi warga sipil.
Ratusan orang tewas di Bangui pekan lalu, selagi Dewan Keamanan PBB memerintahkan kehadiran pasukan negara-negara Afrika dan Perancis yang lebih besar di Republik Afrika Tengah itu.
Negara itu menjadi tidak terkuasai lagi setelah pemberontak yang sebagian besar Muslim—dan dikenal sebagai Seleka—menggulingkan Presiden Francois Bozize bulan Maret lalu.
Aksi penjarahan dan pembunuhan berbulan-bulan telah memicu pembalasan oleh sekutu-sekutu Bozize dan kelompok militan Kristen yang dikenal sebagai anti-balaka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.